Bos BKPM tak tahu Panasonic dan Toshiba hengkang dari Indonesia
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani tak banyak bicara menanggapi bangkrutnya dua perusahaan elektronik raksasa asal Jepang yaitu Panasonic dan Toshiba. Franky mengaku belum mengetahui berita penutupan pabrik dan hengkangnya perusahaan elektronik tersebut.
"Kami harapkan ada pelaporan (penutupan pabrik). Bagi kami, mereka tutup tentu ada keharusan (pelaporan). Setidaknya juga kalau ada perkembangan atau perluasan izin prinsip kami tahu," ujar Franky di kantornya, Jakarta, Rabu (3/1).
Tak mau bicara banyak, Franky kemudian berjanji akan terus berupaya memperbaiki iklim investasi dengan berbagai kebijakan yang memudahkan investor menanamkan modalnya di Tanah Air.
"Awal tahun ini industri elektronik meningkat secara nilai izin investasi (izin prinsip) sebesar 60 persen," jelas dia.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut dua perusahaan raksasa elektronik asal Jepang, Panasonic dan Toshiba menutup tiga pabriknya di Indonesia dalam kurun waktu Januari-Maret 2016. Lebih dari 2.500 karyawan dipastikan menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Perusahaan elektronik asal negara matahari terbit itu mempunyai enam pabrik. Namun, satu-persatu mulai angkat kaki dalam kurun 10 tahun terakhir.
"Jadi tidak ada lagi pabrik Toshiba. Yang ada Toshiba memproduksi printer di Batam tapi skalanya kecil. Nah, yang tutup ini adalah pabrik televisi Toshiba terbesar di Indonesia, selain di Jepang," kata Iqbal di Jakarta, Selasa (2/2).
Iqbal menegaskan manajemen Toshiba sepakat untuk menutup produksinya pada April 2016. Untuk itu, Said tengah melakukan negosiasi pesangon yang diwajibkan pemerintah.
"Dalam 10 tahun terakhir, ada 13 perusahaan Panasonic di Indonesia. Sebelumnya ada Panasonic komponen sudah ditutup, sekarang tinggal tiga, yakni Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI), Panasonic Energy Indonesia yang produksi baterai dan Panasonic Healthcare yang produksi alat kesehatan," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebangkrutan Toshiba setelah Beroperasi 148 Tahun, Ada Dugaan Kecurangan di Pihak Manajemen
Kecurangan itu mulai terendus pada 2015. Berikut rentetan awal mula Toshiba terpuruk lalu bangkrut.
Baca SelengkapnyaToshiba Bangkrut Setelah 148 Tahun Beroperasi, Ternyata Ini Penyebabnya
Pada akhir tahun 2016, Toshiba mengambil alih proyek pembangkit listrik bertenaga nuklir yang dikerjakan oleh AS Westinghouse Electric.
Baca SelengkapnyaLewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya
Prajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Agar Tak Bernasib Sama dengan Anies Baswedan, Perhatikan Hal Ini Sebelum Pasang Iklan di Videotron
Videotron merupakan salah satu pilihan untuk menampilkan iklan atau kampanye suatu produk.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaAkhirnya Terungkap! Ternyata Ini Alasan Videotron Anies Baswedan di Bekasi Dihentikan
Videotron tersebut sempat diputar satu hari, kemudian esoknya , iklan tersebut dihentikan.
Baca SelengkapnyaTKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai
Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca Selengkapnya