Bos BKPM: Indonesia Kaya Tapi Tak Pernah Jadi 10 Besar Negara Pemain Global
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimis pertumbuhan ekonomi nasional akan tumbuh di atas 5 persen. Pertumbuhan ekonomi akan kembali seperti sebelum pandemi jika masalah konsumsi dan investasi bisa diarahkan pada transformasi ekonomi.
"Pertumbuhan ekonomi nasional kita ke depan akan kuat di atas 5 persen apabila memenuhi dua hal, yang pertama itu adalah persoalan konsumsi dan investasi yang berorientasi pada transformasi ekonomi," papar Bahlil dalam Webinar MNC Investor Forum 2021, Jakarta, Rabu (3/3).
Bahlil menjelaskan, transformasi ekonomi ini bisa terwujud hanya dengan hilirisasi. Tanpa hilirisasi tidak akan mungkin industri yang bergerak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Transformasi ekonomi ini bisa terwujud hanya dengan hilirisasi," kata dia.
Terkait pengelolaan sumber daya alam, Bahlil tidak ingin mengulang kesalahan di masa lalu, membiarkan sumber daya dikeruk habis tanpa memikirkan keberlangsungan di masa depan. "Masa keemasan kayu kita dulu siapa yang enggak kenal sama Indonesia, kayu Lok, Merbau? habis sekarang," ungkapnya.
Bahkan kekayaan alam yang dimiliki tidak bisa membuat Indonesia menjadi pemain dunia. "Tapi tidak ada satu industri mebel yang betul-betul menjadi pemain 10 besar dunia," ujar Bahlil.
Begitu juga dengan emas yang dikelola Freeport, Newmont dan perusahaan lainnya. Cadangan emas yang dimiliki Indonesia segera habis. "Kita punya masa keemasan emas, Freeport, Newmont dan segala macam, sebentar lagi habis," kata dia.
Hal yang sama juga pada cadangan batubara yang segera habis karena tidak adanya hilirisasi. Saat ini baru ada dua perusahaan dari Eropa dan Amerika yang baru mau mengelola metanol dan gas. Sementara selama ini untuk memenuhi kebutuhan yang ada selalu impor.
"Kita masih impor gas per tahun itu 5,4 juta mmbtu," katanya.
Pun dengan hasil laut. Sebagai negara kepulauan produk perikanan Indonesia kalah saing dengan Thailand dan Vietnam. Mereka bisa mengelola sektor perikanan lebih efisien. "Kita ini sering dibilang bahwa negara kaya, tapi kita tidak pernah menjadi pemain-pemain utama pada barang-barang spesifik," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaKepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnya