Bos BI proyeksi April alami deflasi di kisaran 0,33 persen
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memproyeksi April 2016 mengalami deflasi secara bulanan (month to month/mtm). Proyeksi deflasi terjadi akibat penurunan harga sejumlah komoditas pangan.
"Sejauh ini (laju) inflasi kita berkembang sesuai harapan Bank Indonesia," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4).
Lebih lanjut Agus mengatakan, deflasi April diproyeksi pada angka 0,33 persen. Proyeksi deflasi ini dinilai sesuai dengan hasil survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia hingga minggu ketiga bulan April 2016.
"Ini karena beberapa harga pangan yang mengalami penurunan," ucap Agus.
Meski demikian, laju inflasi 2016 masih akan berada pada sasaran BI yakni dikisaran 4 persen plus minus 1 persen.
"Kami melihat angka sasaran ini akan tercapai di akhir 2016," tutup Agus.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaPuncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran atau 8 April 2024, dengan porsi 13,74 persen atau setara 26,6 juta pergerakan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Mudah-mudahan di bulan April harga (beras) sudah mulai terkendali dan berjalan normal," kata Maino
Baca SelengkapnyaSejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaTurunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.
Baca SelengkapnyaBI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Februari 2024.
Baca Selengkapnya