Bos BI beberkan keuntungan pengusaha saat membawa pulang devisa ke Indonesia
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mendorong para eksportir membawa pulang devisa hasil ekspor (DHE) milik mereka kembali ke Indonesia. Bahkan bank sentral dan pemerintah, menurutnya, akan memberikan kemudahan jika pengusaha memutuskan mengonversi DHE ke Rupiah.
Perry mengatakan Kementerian Keuangan akan memberi kemudahan sisi fiskal. "Tentu saja dalam konteks ini, dari kemenkeu ada (insentif) bagi eksportir yang memasukkan devisa ke Indonesia, tentu saja kan pajak mengenai simpanannya lebih rendah. Apalagi yang dikonversikan, pajaknya lebih rendah," ujarnya di Masjid BI, Jakarta, Jumat (3/8).
Sementara itu, dari pihak BI akan memberikan kemudahan biaya swap. "Tentu saja kami akan terus berupaya supaya swap maupun forward terus murah," imbuhnya.
Mengonversi DHE ke Rupiah juga akan memberi keuntungan bagi pengusaha baik eksportir maupun importir jika suatu saat mereka kembali membutuhkan Dolar.
Perry menyatakan pemerintah bersama BI tidak akan berpangku tangan begitu saja. BI akan terus berkoordinasi untuk meningkatkan devisa supaya CAD tetap terkendali.
"Pernyataan bu Sri Mulyani untuk mendorong ekspor tidak hanya memasukkan devisa ke Indonesia, tapi juga mengonversi ke Rupiah," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, kurang lebih sudah sekitar 80-81 persen dari Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang sudah masuk ke perbankan Indonesia. Tapi baru sekitar 15-16 persen yang dikonversikan ke Rupiah.
Perry menambahkan bahwa defisit transaksi berjalan (CAD) tahun ini memang akan cukup tinggi. Namun demikian angka defisit diperkirakan dalam batas aman. "Kami tegaskan tentang defisit transaksi berjalan memang lebih tinggi tahun ini, ya kami sampaikan USD 25 miliar (prediksi), tapi itu masih dalam batas aman terkendali sih, di bawah 3 persen terhadap PDB," kata Perry.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaBanjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBRI Permudah Nasabah untuk Membuka Rekening di Luar Negeri, Begini Caranya!
Berikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaDeutsche Bank PHK Massal, Pecat 3.500 Karyawan Tahun Ini
Deutsche Bank pecat 3.500 karyawan demi penghematan biaya operasional sebesar USD2,7 miliar atau setara Rp42,27 triliun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp1,15 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran di Bali Nusra
Langkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Baca Selengkapnya