Bos BI Bakal Bahas soal Rupiah Digital di Presidensi G20
Merdeka.com - Bank Indonesia akan mendorong pembahasan isu kerja sama bidang sistem pembayaran di era digital pada Presidensi G20 di 2022. Termasuk di antaranya penerbitan Rupiah digital atau central bank digital currency (CBDC).
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengemukakan, pandemi Covid-19 memunculkan pandangan bahwa digitalisasi semakin cepat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu, dia menyebutkan ada dua inisiatif di sektor kebanksentralan yang berkaitan dengan pandangan tersebut. Pertama terkait kerja sama mengenai digitalisasi sistem pembayaran antar negara.
"Karenanya ini akan didorong yang sering disebut cross border payment, agar ke depan mengenai sistem pembayaran secara luas bisa kemudian mengatasi berbagai permasalahan," ujar Perry dalam sesi teleconference, Selasa (14/9).
Perry mengatakan, penerapan cross border payment mampu menurunkan biaya, mempercepat dan memperluas akses, hingga menimbulkan praktik pasar yang baik. Digitalisasi sistem pasar disebutnya juga akan mendukung digitalisasi ekonomi dan keuangan.
"Kerjasama di bidang sistem pembayaran di bank sentral mencakup juga inisiatif untuk bank-bank sentral mengeluarkan central bank digital currency (CBDC), termasuk juga rencana Indonesia untuk menerbitkan rupiah digital," sambung Perry.
Terkait penerbitan CBDC, Perry melanjutkan, akan ada tiga hal yang bakal dibahas. Pertama, bagaimana Rupiah digital menjadi alat pembayaran yang sah. Penerbitannya pun bisa dilakukan oleh bank sentral maupun bekerjasama dengan swasta.
"Kedua, bagaimana central bank digital currency ini tetap mendukung tugas-tugas bank sentral, di moneter, sektor keuangan, sistem pembayaran, dan tentu saja ekonomi. Ketiga, bagaimana CBDC ini juga mendukung inklusi ekonomi dan keuangan," tutur Perry.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaPertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peluncuran e-money ini tidak hanya untuk mendukung pembangunan IKN saja, melainkan ini sebagai langkah Mandiri untuk melakukan transformasi digitalisasi.
Baca SelengkapnyaBI Bali terus mendorong akselerasi ekosistem ekonomi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaImplementasi layanan Identitas Kependudukan Digital (IKD) atau Digital ID sedang dipersiapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaSektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca Selengkapnya