Bos BEI sebut penurunan suku bunga BI bikin pasar modal lebih menarik
Merdeka.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuannya BI 7 days repo rate dari 4,75 persen jadi 4,5 persen.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan meski penurunan suku bunga acuan tidak berpengaruh langsung terhadap pasar modal, namun hal ini bisa membuat pasar modal menjadi lebih menarik. Sebab, turunnya suku bunga akan menekan bunga instrumen investasi di perbankan.
"Sekarang potensi investasi kalau cuma 6-7 persen, mending pakai pasar modal. Rata-rata yang IPO hasilnya bagus," ujar Tito di Gedung BEI, Jakarta, Senin (28/8).
Dia menambahkan, rata-rata saham yang baru melakukan pencatatan sahamnya atau initial public offering (IPO) memang memberikan return yang cukup mencengangkan.
"Ini yang harus diinformasikan, gunakan instrumen pasar modal. Jadi penurunan BI rate berpengaruh secara long term. Mereka percaya bahwa investasi di pasar modal lebih menguntungkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) sebesar 25 basis poin. Di mana, bulan sebelumnya BI 7-day RR Rate berada pada posisi 4,75 persen.
"Rapat dewan gubernur tanggal 21 Agustus sampai 22 Agustus 2017, memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan 7 day RR rate sebesar 25 basis poin. Dari 4,75 persen menjadi 4,50 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Kantornya, Selasa (22/8).
Penurunan suku bunga acuan BI tersebut juga diikuti oleh penurunan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen. Di mana pada bulan sebelumnya, suku bunga Deposit Facility sebesar 4,00 persen.
"Dengan suku bunga Deposit Facility turun sebesar 25 basis poin, menjadi sebesar 3,75 persen," jelas Agus.
Sementara itu, lending facility sebesar 5,50 persen pada bulan Juli juga mengalami penurunan 25 basis poin menjadi 5,25 persen. Keputusan tersebut berlaku efektif mulai 23 Agustus 2017. "Dan landing facility juga turun menjadi 5,25 persen. Berlaku efektif sejak 23 agustus 2017," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaThe Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga ini dilakukan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca Selengkapnya