Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Adaro minta semua pihak fokus bebaskan lahan PLTU Batang

Bos Adaro minta semua pihak fokus bebaskan lahan PLTU Batang PLTU Drajat. Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Presiden Komisaris PT Adaro Energy, Sandiaga Uno, selaku pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah bersama rekanan dari Jepang, berharap seluruh pemangku kepentingan menyelesaikan persoalan lahan untuk proyek ini.

Megaproyek ini masih terkendala akibat sebagian lahan penting dikuasai warga, sehingga target operasionalisasi dipastikan molor hingga 2018.

Sandiaga menyatakan perusahaan utamanya, PT Saratoga Investama Sedya Tbk melalui PT Lintas Marga Sedaya (LMS) berpengalaman menggarap proyek infrastruktur berupa ruas jalan tol Cikopo-Palimanan. Dia meyakini, kisah sukses di jalan tol bisa diterapkan Adaro untuk PLTU Batang, asal ada dukungan pemerintah.

"Berdasarkan pengalaman Lintas Marga, kalau ada kemauan kuat dari pemangku kepentingan membangun infrastruktur, dan mungkin nanti dengan dorongan dari pemerintah pusat, Adaro power dan mitranya, itu pasti bisa," ujarnya di Tempo Scan Tower, Jakarta, Rabu (7/5).

Dia tidak menampik adanya persoalan itu akibat perbedaan persepsi dan cara kerja antara masing-masing pihak. Khususnya dari PT Bhimasena Power Indonesia selaku mitra lokal Adaro yang menjalankan pembebasan lahan secara serampangan, serta Pemerintah Provinsi Jawa tengah yang menuntut lahan pengganti bagi warga.

Sandiaga berharap perbedaan kepentingan itu bisa disudahi. Apalagi PLTU Batang dibutuhkan buat mengatasi potensi krisis listrik Pulau Jawa pada 2017. "Kalau semuanya jalan sendiri-sendiri tentu sulit. Kalau kita bersatu, yang dituju kan pembangunan infrastruktur, itu yang ditunggu bangsa dan negara," kata pengusaha sempat masuk daftar 40 orang terkaya Indonesia ini.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak bersedia didikte pemerintah pusat yang mematok financial closing dengan investor Jepang untuk PLTU Batang pada Oktober mendatang.

Politikus PDIP itu menyalahkan lemahnya pemerintah pusat mengontrol cara PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) selaku pelaksana teknis membeli lahan warga. "Pendekatannya keliru, sudah kebacut, terlanjur. Salahnya karena tidak ada pendekatan sosial. Kita hanya fasilitasi perizinan kok, yang seharusnya tidak nyaman pusat," ujarnya akhir bulan lalu.

Kebutuhan pembebasan lahan untuk memuluskan PLTU Batang, Jawa Tengah, tinggal 29 hektar. Akan tetapi, rata-rata itu justru tanah warga yang berada di calon lokasi fasilitas kunci, semisal turbin atau generator. PT BPI menawarkan harga ganti rugi pembebasan tanah sebesar Rp 100.000 per meter. Akan tetapi, warga di Desa Ujungnegoro dan Karanggeneng, Kecamatan Kandeman, Batang, menolak harga yang ditawarkan dan sempat meminta ganti rugi naik hingga Rp 400.000 per meter.

Dari total luas tanah yang dibutuhkan seluas 226 hektar, saat ini BPI telah merealisasikan 197,46 hektar. PLTU ini adalah satu-satunya proyek dengan pola Kerja Sama Publik-Swasta (KPS) dengan nominal besar, hingga Rp 40 triliun. Mayoritas dana didapatkan dari Jepang.

PLTU ini direncanakan menghasilkan listrik 2 X 1.000 MW  dengan batu bara yang beremisi rendah.Molornya megaproyek ini dikhawatirkan pemerintah pusat memicu defisit listrik 30 persen di Pulau Jawa pada 2017.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menhub Ungkap Penyebab Arus Balik Sumatera ke Jawa Masih Landai
Menhub Ungkap Penyebab Arus Balik Sumatera ke Jawa Masih Landai

Arus balik pemudik belum menunjukkan lonjakan di Pelabuhan Bakauheni.

Baca Selengkapnya
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton

Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Luhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja
Luhut Akui Ada Tenaga Kerja Asing di Proyek Hilirisasi: Jumlahnya 15 Persen Saja

Luhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kejar Bauran EBT, PLTU di Jawa Tengah Campur Bahan Bakar Batu Bara dengan Biomassa
Kejar Bauran EBT, PLTU di Jawa Tengah Campur Bahan Bakar Batu Bara dengan Biomassa

PLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.

Baca Selengkapnya
Jelang Perayaan Hari Raya Galungan, PLN Imbau Masyarakat Perhatikan Jarak Aman Pasang Penjor
Jelang Perayaan Hari Raya Galungan, PLN Imbau Masyarakat Perhatikan Jarak Aman Pasang Penjor

Jelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Sinkronasi Pembangkit Apung Pertama di Indonesia Rampung, Pasokan Listrik Wilayah Ambon Bertambah 10 Mega Watt
Sinkronasi Pembangkit Apung Pertama di Indonesia Rampung, Pasokan Listrik Wilayah Ambon Bertambah 10 Mega Watt

Untuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.

Baca Selengkapnya
Cegah Polusi Udara, Heru Gelontorkan Rp7 Miliar untuk Motor Listrik Dishub DKI
Cegah Polusi Udara, Heru Gelontorkan Rp7 Miliar untuk Motor Listrik Dishub DKI

Kendaraan motor listrik untuk menekan buruknya kualitas udara Jakarta.

Baca Selengkapnya
Banjir juga Terjang Sidrap, 2 Jembatan Putus dan Seorang Lansia Meninggal Dunia
Banjir juga Terjang Sidrap, 2 Jembatan Putus dan Seorang Lansia Meninggal Dunia

Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
Sejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan

PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.

Baca Selengkapnya