Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Blusukan ke pasar, 2 menteri ini beda pendapat soal harga pangan

Blusukan ke pasar, 2 menteri ini beda pendapat soal harga pangan Mendag Enggartiasto blusukan. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman blusukan ke Pasar Tanah Tinggi, Tangerang untuk melihat pasokan dan harga kebutuhan pokok terutama bawang merah dan cabai. Akan tetapi, kedua pejabat negara ini malah beda pendapat soal kedua komoditi tersebut.

Enggartiasto sendiri melihat harga cabai dan bawang merah mengalami kenaikan. Padahal, pasokan kedua komoditi ini mencukupi kebutuhan masyarakat.

"Kami melihat harga cabai dan bawang merah mulai naik. Sementara pasokan saat ini normal. Tidak ada kekurangan berarti produksi juga cukup karena terjadi panen di sentra bawang merah dan cabai," katanya seperti dilansir Antara, Selasa (23/8).

Untuk itu, Kemendag dan Kementan bakal bersinergi melakukan stabilisasi harga pangan dan menjamin adanya pasokan kebutuhan pokok serta menjaga harga dalam posisi stabil. Menurutnya, salah satu masalah yang mengakibatkan adanya kenaikan harga adalah soal rantai pasok.

"Penyelesaian masalah mata rantai ini akan terus dikembangkan. Diharapkan, tiga hal yang diperintahkan Presiden mengenai ketersediaan pasokan, harga, dan petani sejahtera itu bisa tercapai dengan adanya sinergi ini," kata Enggartiasto.

Berdasarkan pantauan Kemendag, harga cabai naik sebesar 7-12 persen dibanding bulan lalu. Cabai rawit merah kini Rp 46.000 per kilogram. Sementara, harga cabai keriting mencapai Rp 36.000 per kilogram, dan bawang merah saat ini berada pada kisaran Rp 42.000 per kilogram.

Sementara untuk pasokan cabai rata-rata di Pasar Induk Kramat Jati per hari sekitar 150 ton hingga 200 ton, sebetulnya sudah di atas rata-rata pasokan normal. Memang sempat terjadi penurunan pasokan dan terealisasi sekitar 105 ton per hari. Pasokan bawang merah juga dalam kondisi serupa, sempat turun dari rata-rata 85-90 ton per hari, sekarang menjadi 78 ton per hari.

"Kami ingin mengecek kondisi pasokan di hilir, di pasar Tanah Tinggi ini, secara lebih riil. Di hulu, kami telah coba pantau kondisinya, sehingga kami ke depan mencoba menemukan masalah harga cabai dan bawang merah ini," kata Enggartiasto.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim bahwa harga bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati sudah turun menjadi Rp 24.000 per kilogram dan di Pasar Tanah Tinggi, Tangerang sebesar Rp 25.000 per kilogram.

"Harga bawang di tingkat petani itu Rp 14.000-Rp 16.000, dan sekarang tiba di Tangerang itu seharga Rp 25.000 per kilogram, dan di Pasar Kramat Jati itu Rp24.000 per kilogram. Dan konsep pemotongan rantai pasok yang kita bangun ini akan kita kembangkan bersama," kata Amran.

Amran menjelaskan, dari sisi produksi bagi para petani dan kelompok tani, pihaknya memberikan akses langsung ke pasar. Dengan adanya pemotongan mata rantai pasok tersebut, diharapkan petani dapat mendapatkan untung yang cukup dan terus berproduksi.

"Nanti, jika rantai pasok dipotong dan petani untung dan pengusaha untung, semua konsumen tersenyum," pungkasnya.

(mdk/sau)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Badan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya

Badan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya

Kepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Sri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?

Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.

Baca Selengkapnya
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat

Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat

Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras

Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras

Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.

Baca Selengkapnya
Kapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Bulog

Kapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Bulog

Kenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog: Bantuan Pangan Tak Berhasil Turunkan Harga Beras

Dirut Bulog: Bantuan Pangan Tak Berhasil Turunkan Harga Beras

Dua manfaat itu menjadi bukti, meskipun tidak bisa menurunkan dan menekan harga beras secara nasional.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu dan Ramadan, Harga Beras di Seluruh Indonesia Kompak Naik dan Langka

Jelang Pemilu dan Ramadan, Harga Beras di Seluruh Indonesia Kompak Naik dan Langka

Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.

Baca Selengkapnya