BKPM yakin investor tetap nyaman meski Prabowo tolak Pilpres

Merdeka.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis minat investor dalam dan luar negeri menggelontorkan modal akan tetap tinggi. Hasil pemilihan presiden dianggap final, kendati calon nomor urut satu, Prabowo Subianto, menolak rekapitulasi final Komisi Pemilihan Umum.

Kepala BKPM Mahendra Siregar menjelaskan, para investor kini lebih fokus menanti momen pelantikan Presiden Terpilih, Joko Widodo. Susunan kabinet dan program 100 hari dari politikus PDI-P itu sangat dinantikan penanam modal dalam maupun luar negeri.

"Dari hasil yang sekarang itu baru tahapan awal. Selanjutnya harus direpresentasikan dengan tim yang kuat, program kerja yang solid," ujarnya di Kantor Pusat BKPM, Jakarta, Kamis (24/7).

Soal penolakan Prabowo, Mahendra melihatnya sebagai perkembangan politik yang wajar. Investor sudah memperkirakan kalau capres kalah bakal mengajukan gugatan, terutama lewat jalur Mahkamah Konstitusi.

"Paling tidak kita kan tidak perlu masuk pemilu putaran kedua. Saya rasa semuanya akan aman dan lancar. Termasuk dengan pengajuan ke MK, itu ada dalam proses. Investor saya rasa tetap nyaman," kata Mahendra.

Mantan wakil menteri keuangan ini mengingatkan bahwa pergantian kepemimpinan nasional merupakan momentum yang bagus bagi peningkatan investasi. Kalau presiden baru berkomitmen menjaga stabilitas, maka BKPM berjanji akan meningkatkan kemudahan perizinan, supaya arus modal yang masuk lebih besar lagi.

"Dengan pemerintahan baru, ada harapan, semangat, dan energi yang baru. BKPM pun sekarang dengan kemendagri terus memperbaiki kemudahan perizinan di kabupaten dan kota, serta meningkatkan kemudahan memulai usaha," tandasnya.

Sepanjang triwulan II 2014, gabungan realisasi investasi asing maupun domestik mencapai Rp 116,2 triliun, tertinggi sepanjang sejarah. Ini meningkat 16,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 99,8 triliun. BKPM optimis kinerja positif ini bisa dipertahankan sampai akhir tahun.