Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisnis kondom tak laku, anak usaha RNI produksi masker

Bisnis kondom tak laku, anak usaha RNI produksi masker Kondom. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang mempunyai 14 anak perusahaan, akan menggabungkan dua anak perusahaannya yaituMitra Rajawali Banjaran (MRB) dengan Phapros. Penggabungan atau merger ini juga menggeser fokus bisnis MRB yang semula fokus pada bisnis kondom, dialihkan ke produksi alat kesehatan.

Direktur Utama RNI Ismet Hasan Putro menyebutkan, bisnis kondom saat ini tidak menguntungkan perusahaan. Saat ini dari kapasitas 900.000 gross, yang terfungsikan hanya 450.000 gross untuk kebutuhan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Itu ke depan kita akan merger dengan phapros, jadi size bisnisnya untuk kondom kita perkecil, jadi kita akan perbesar alat kesehatannya. Jadi jarum suntik, alat penutup mulut (masker), pakaian kesehatan itu yang akan kita perbesar," ungkap Ismet ketika ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/10).

Dia meyakini, prospek bisnis masker atau penutup mulut, saat ini cukup menjanjikan. Dari sisi permintaan, lebih banyak permintaan masker dibandingkan permintaan kondom. Masker dan sarung tangan banyak dibutuhkan masyarakat. "Sedangkan kondom kan tidak, sementara bahannya sama, latex," tegasnya.

Setelah dimerger, MRB bukan lagi menjadi PT melainkan unit bisnis dari Phapros. Kondom bukan lagi menjadi bisnis utamanya. MRB akan bergeser menjadi alat kesehatan.

"Kondom kita turunkan, karena pada faktanya kondom itu bisnis yang tidak menguntungkan bagi RNI, banyak konsen yang justru membuat dia selalu merugi. Dan alat kesehatan itu sangat prospektif, jarum suntik, masker, kebutuhannya sangat luar biasa dibandingkan kondom," ucapnya.

Dia menjelaskan, produksi atau pembuatan kondom saat ini tidak menguntungkan dari sisi bisnis. Hanya bisa menutupi biaya produksi saja. Namun bukan berarti produksi kondom berhenti. Jika ada pesanan dari BKKBN, RNI masih siap untuk produksi kondom.

"Tetap berproduksi tapi tidak lagi maksimal. Kalau tidak ada pesanan dari BKKBN kan reguler, kalau reguler daya penetrasi kami kan lemah, tidak sampai 10 persen. Nah kita turunkan saja. Mungkin hanya sekitar 100 ribu kalau tidak ada pesanan dari BKKBN. Sekarang lagi on going," jelasnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Produksi Konten Porno Anak Kecil, Pelaku Awalnya Beri Hadiah dan Kenalan dengan Keluarga Korban
Produksi Konten Porno Anak Kecil, Pelaku Awalnya Beri Hadiah dan Kenalan dengan Keluarga Korban

Delapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
2 Tahun Rintis Bisnis, Perempuan Ini Terpaksa Kembali Mulai dari 0 Lantaran Usahanya Terdampak Banjir
2 Tahun Rintis Bisnis, Perempuan Ini Terpaksa Kembali Mulai dari 0 Lantaran Usahanya Terdampak Banjir

Air yang semula semata kaki langsung berubah hingga sepinggang orang dewasa

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bisnisnya Hancur Dilahap Api, Perempuan Ini Bangkit Meski Terjerat Utang
Bisnisnya Hancur Dilahap Api, Perempuan Ini Bangkit Meski Terjerat Utang

Dia membuat produk perawatan rambut lalu dijual ke berbagai salon daerah Tangerang.

Baca Selengkapnya
Dunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis
Dunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis

Rela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.

Baca Selengkapnya
Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran
Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran

Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Bisnis Mooryati Kembangkan Mustika Ratu, dari Berjualan di Garasi hingga Dikenal Mancanegara
Perjalanan Bisnis Mooryati Kembangkan Mustika Ratu, dari Berjualan di Garasi hingga Dikenal Mancanegara

Mustika Ratu awalnya bukan memproduksi kosmetik atau perawatan tubuh seperti sekarang ini.

Baca Selengkapnya
Dulu Nekat Buka Usaha Modal Rp 3 Juta, Wanita Ini Sukses Jadi Bos Skincare Omzet Miliaran per Bulan di Usia 25 Tahun
Dulu Nekat Buka Usaha Modal Rp 3 Juta, Wanita Ini Sukses Jadi Bos Skincare Omzet Miliaran per Bulan di Usia 25 Tahun

Pada usia muda 25 tahun, ia sukses jadi bos skincare dan gurita bisnis lainnya hingga punya omzet miliaran per bulan.

Baca Selengkapnya
Kisah Produsen Opak Gambir Khas Blitar saat Ramadan, Kerja dari Pagi hingga Sore, Tak Berani Terima Pesanan dari Sembarang Orang
Kisah Produsen Opak Gambir Khas Blitar saat Ramadan, Kerja dari Pagi hingga Sore, Tak Berani Terima Pesanan dari Sembarang Orang

Setiap hari ia menerima pesanan 100 toples jajanan khas Blitar.

Baca Selengkapnya