Bisa jadi alternatif, gas kota lebih murah dibanding elpiji 12 kg
Merdeka.com - Pekan lalu PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram (Kg) menjadi Rp 134.000 dari sebelumnya Rp 129.000 per tabung. Mahalnya harga gas elpiji 12 kg semakin memberatkan masyarakat.
Pemerintah mengklaim, rencana pemasangan gas dalam kota bisa menjadi alternatif kenaikan harga gas 12 kg. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono menegaskan, pemasangan gas dalam kota bakal didukung penuh pemerintah pusat. Apalagi rencana ini dianggap bakal menghemat kehidupan masyarakat.
"Saya setuju saja," kata Basuki di Jakarta, Jumat (6/3). Dia juga menyebut, wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat, bahkan sudah dipasang pipa gas kota.
Basuki menuturkan, dibanding pemakaian tabung elpiji, penggunaan gas kota diyakini meringankan masyarakat dari segi harga. Namun, rencana itu juga perlu didukung dengan infrastruktur yang bagus.
"Gas kota lebih murah efisien asal instalasi lebih baik," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menegaskan pemerintah mengalokasikan belanja negara untuk pembangunan jaringan pipa gas yang disambung ke rumah dan apartemen.
"Banyak anggaran tahun 2015 ini adalah menambah pipa jaringan gas untuk ke rumah tangga dan apartemen," ujar Sofyan.
Sofyan meminta dua perusahaan BUMN, yaitu Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Pertamina untuk bekerja sama. "Kita juga dorong PT PGN dan PT Pertamina harus siapkan ini, dan kita juga mendorong pemda untuk membantu penyediaan infrastruktur," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024 syarat pembelian gas LPG 3 Kg menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.
Baca SelengkapnyaSampai 31 Desember 2023 baru 31,5 juta NIK yang telah terdaftar di sub penyalur atau pangkalan resmi LPG 3 kg.
Baca SelengkapnyaPertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaJika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dilakukan sesuai mandat MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaDirektur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution mengatakan, transaksi gas subsidi di pangkalan resmi akan terlacak melalui sistem.
Baca Selengkapnya