BI: Tax Amnesty akan buat Rupiah menguat
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kehadiran Undang-Undang Tax Amnesty akan membuat nilai tukar Rupiah perkasa. Hanya saja, besarnya penguatan Rupiah akan bergantung dari dana repatriasi yang masuk.
"Ya Rupiah akan kecenderungan menguat dan seberapa menguatnya tergantung dana (yang masuk) dan digunakan untuk apa (dana itu)," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Pery Warjiyo di Gedung Kebon Sirih, Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (28/6) malam.
Kendati demikian, pihaknya menegaskan BI tidak akan membiarkan penguatan berlebih nilai tukar. Sebagai antisipasi, BI akan melakukan intervensi.
"Kalau Rupiah kuat banget kita beli, BI tidak akan biarkan (Rupiah) terlalu kuat juga, BI kan punya mekanisme dan BI selalu ada di pasar," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya setuju rancangan Undang-undang pengampunan pajak atau Tax Amnesty disahkan menjadi undang-undang.
"Secara mayoritas 9 dari 10 fraksi menyetujui RUU Pengampunan Pajak," ujar Ketua DPR-RI Ade Komarudin saat Sidang Paripurna, Jakarta, Selasa (28/6).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaUsai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan masyarakat harus pandai dan berani memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca Selengkapnya