BI Sebut Transparansi Suku Bunga untuk Tingkatkan Persaingan Bank
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) terus mendorong transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan. Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI) yang juga Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial, Juda Agung mengatakan, dengan adanya transparansi suku bunga bisa membuat masyarakat semakin peduli dan menumbuhkan kompetitifnes antar bank.
"Sehingga dengan mekanisme seperti itu, suku bunga akan lebih fleksibel. Artinya kompetitif akan terjadi, siapa yang akan memberikan suku bunga yang rendah dan pelayanan yang lebih baik," kata Juda dalam konferensi pers Kebijakan LTV dan Uang Muka kredit kendaraan bermotor (KKB) serta Transparansi Suku Bunga, Senin (22/2).
Menurutnya, mekanisme penurunan suku bunga dasar kredit tersebut akan mendorong masyarakat untuk mendapatkan kredit dari bank yang SBDK-nya rendah, yang pada akhirnya kompetisi mekanisme market akan mendorong fleksibilitas suku bunga.
SBDK ini tidak ada perubahan dari sisi ketentuan. Sebab, ketentuan SBDK ini berasal dari OJK, di laman OJK juga sudah ditampilkan SBDK bank-bank. Maka untuk SBDK perbankan tidak ada perubahan ketentuan.
"Yang dimaksud transparansi di sini adalah kita ingin menyampaikan lebih dalam assessment kita perilaku perbankan termasuk SBDK, suku bunga kredit, deposito, kepada masyarakat. Supaya masyarakat semakin aware. Mungkin dalam beberapa tahun ini tidak terlalu dilihat suku bunga SBDK nya bagaimana," katanya.
Tentunya masyarakat akan semakin paham, sehingga dengan adanya transparansi ini akan mendorong mekanisme pasar itu bekerja dengan baik. Menurutnya, mekanisme pasar itu akan bekerja baik jika ada informasi yang sesuai antara bank dan nasabah, sehingga nasabah bisa melakukan pilihan-pilihan dalam mendapatkan kredit.
"Pada akhirnya fleksibilitas ini akan menghilangkan rigiditas suku bunga. Dengan lebih transparan, fleksibel dan kompetisi, maka suku bunga akan menjadi lebih less rigid," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaKemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca Selengkapnya