BI Rate dan LTV bikin kinerja perusahaan properti melambat
Merdeka.com - Kenaikan BI Rate dan pengetatan kebijakan rasio pinjaman terhadap aset (LTV) bagi rumah kedua ke atas, mulai terasa dampaknya. Kinerja perusahaan properti mulai terpengaruh dua kebijakan bank sentral itu.
Direktur Pemeringkatan PT Pefindo, Vonny Widjaja, mengatakan, perusahaan properti mengalami perlambatan pertumbuhan setelah berlakunya kedua kebijakan itu.
"Untuk perusahaan properti memang pertumbuhannya akan melambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Vonny di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (16/12).
Meski mengalami perlambatan, lanjut Vonny, Pefindo tidak langsung menurunkan peringkat utang perusahaan-perusahaan properti tersebut. Menurut Vonny, Pefindo harus mengkaji terlebih dahulu kinerja perusahaan, utamanya rasio utang perseroan.
"Kita lihat tingkat utang mereka seperti apa, kalau punya utang yang cukup tinggi dan performanya akan memburuk, bisa diturunkan ratingnya," ungkap Vonny.
Hingga saat ini, lanjut Vonny, Pefindo belum mendapat sinyal perusahaan yang berkinerja buruk dan berindikasi diturunkan peringkatnya. "Belum ada yang ratingnya berubah, tapi setiap kebijakan baru kita selalu menganalisa terhadap perusahaan yang menerbitkan obligasi," tutup Vonny.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut BTN Prediksi Sektor Properti Tumbuh 12 Persen di 2024, Ini Sederet Faktor Pemicunya
Sektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaSektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaKarena Hal Ini, Enam Perusahaan Properti dan Pendidikan Siap Investasi di IKN
Dinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaBulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan
Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan Insentif Pajak Properti 2024 Dipercaya Bakal Dongkrak Penjualan Apartemen
Kepemilikan apartemen tidak hanya untuk hunian, namun juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil bagi pemiliknya.
Baca SelengkapnyaPengusaha Properti Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
pihaknya telah menkonsolidasikan kekuatan 350 ribu pemilih
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca Selengkapnya