Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI: Persoalannya bukan jumlah utang, tapi cara melunasi utang tersebut

BI: Persoalannya bukan jumlah utang, tapi cara melunasi utang tersebut Utang. ©Shutterstock

Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara berjanji akan terus memperbaiki penerimaan devisa, agar bisa segera melunasi utang luar negeri Indonesia.

Saat ini katanya, bukan jumlah utang luar negeri yang harus diributkan, melainkan harus mencari cara untuk melunasi utang tersebut beserta bunganya. Untuk melunasi utang luar negeri, Indonesia harus meningkatkan pemasukan devisa sebab utang luar negeri dibayar dengan valuta asing.

"Yang harus kita improve (perbaiki) adalah penerimaan devisa karena utang luar negeri dibutuhkan juga harus dibayar oleh valuta asing," kata Mirza di Kompleks Gedung BI, Jakarta Pusat, Senin (2/4).

Mirza mengungkapkan, Salah satu cara peningkatan devisa adalah dengan mendorong pertumbuhan ekspor, pariwisata hingga remiten TKI. "Ekspor ditambah, pariwisata ditambah, remiten TKI ditingkatkan tapi tentunya tingkatkan kualitas dan perlindungan pada TKI nya harus diperbaiki," ujarnya.

Dia mencontohkan, Thailand adalah salah satu negara yang utang luar negerinya besar namun tetap sehat sebab devisanya juga besar.

"Thailand utangnya 46 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto). Tapi karena Thailand ekspornya bagus, penerimaan devisanya melebihi utangnya. Nah kita harus mengimprove yang ini, jadi utang ini harus banyak dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang menghasilkan devisa."

Mirza menegaskan, Indonesia tidak mungkin lepas dari utang luar negeri sebab untuk membangun sebuah negara tidak akan cukup jika hanya menggunakan dana yang ada di dalam negeri. "Kenapa punya utang luar negeri? karena dana dalam negeri ini gak cukup. kalau membangun (dengan) dana dari dalam negeri, negara kita ini mungkin tumbuhnya setengah dari sekarang," tegasnya.

Jika dihitung secara keseluruhan, dana yang ada di dalam negeri hanya 50 persen dari PDB atau hanya setengahnya. "Jadi gak cukup (dana) dalam negeri. Berbagai polemik utang, faktanya kita gak bisa hidup tanpa utang. Sama dengan kita juga punya KPR, kredit mobil dan lainnya," ujarnya.

Oleh karena itu, Mirza mengatakan bahwa utang luar negeri merupakan suatu hal yang wajar. Namun, utang luar negeri pun ada batasannya, disebut wajar jika rasio utang terhadap PDB nasional tidak lebih dari 60 persen.

"Utang adalah sesuatu yang wajar, yang penting menjaga rasionya. Rasio yang sehat itu kalau kita pakai ukuran PDB utang Indonesa pemerintah tambah swasta itu 36 persen dari PDB. Negara lain banyak yang di atas kita."

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga

Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga

Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal

Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal

Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.

Baca Selengkapnya
Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya

Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya

Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Enggak Perang, Kenapa Banyak Utang Beli Alat Perang?

Cak Imin: Enggak Perang, Kenapa Banyak Utang Beli Alat Perang?

Lebih baik negara meminjam uang untuk membeli alat-alat pertanian.

Baca Selengkapnya