BI: Pembatasan BBM makin memperlambat pertumbuhan kredit
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) sudah melakukan koreksi terkait kemungkinan perlambatan pertumbuhan kredit nasional karena masih lesunya ekonomi dunia. Situasi itu akan semakin melemah jika pembatasan bahan bakar minyak (BBM) dengan sistem dua harga benar-benar direalisasikan.
Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Mulya Siregar menyatakan, akhir tahun nanti, pertumbuhan kredit hanya sebesar 21,7 hingga 23,6 persen. "Kredit diperkirakan turun dibanding prediksi awal kita sebesar 22,5 hingga 24,3 persen," ujarnya selepas diskusi Peluang dan Tantangan Bank Khusus di Le Meridien, Jakarta, Kamis (25/4).
BI meyakini, apapun skema penghematan BBM bersubsidi jenis premium akan mempengaruhi kinerja perbankan. Namun karena belum diumumkan secara resmi, Mulya mengaku kesulitan memperkirakan potensi perlambatan kreditnya.
"Saya pikir ada, kita lihat nanti, pasti ada perlambatan pertumbuhan kredit tambahan, cuma seberapa besar, saya belum bisa ngomong. Kan sampai sekarang belum jelas, antara (harga) pelat hitam pelat kuning," paparnya.
Selain perlambatan kredit, koreksi bank sentral juga dilakukan untuk dana pihak ketiga (DPK) dan potensi kredit macet (non-performance loan/NPL). BI mencatat, DPK sampai akhir 2013 akan sebesar 17-17,9 persen, dibanding perkiraan awal 17,5 hingga 18 persen.
Sementara NPL yang awalnya diramal hanya 1,2 persen sepanjang tahun, rupanya berpotensi meningkat karena kelesuan beberapa sektor, menjadi sebesar 1,6 persen. "Ini koreksi global untuk pembiayaan seluruh sektor," kata Mulya.
Sementara dari segi sektor konstruksi, BI memprediksi, sektor ini bakal menjadi yang paling lesu ketika terjadi fluktuasi ekonomi. Potensi kredit macet dalam proyek-proyek pembangunan cukup besar.
"Perlambatan kredit yang masih tinggi konstruksi, listrik, jasa sosial enggak begitu. Kemudian yan kemungkinan nantinya risiko NPL-nya tinggi di sektor konstruksi, sementara terendah listrik," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaBank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca Selengkapnya