BI minta pemerintah serius jaga harga pangan
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) meminta pemerintah memberikan perhatian serius pada laju inflasi dari produk pangan (volatile food). Pasalnya, dalam lima tahun terakhir, variabel ini memberikan kontribusi besar pada besaran inflasi.
"Inflasi pangan atau volatile food. Ini masih tergolong tinggi. Dalam lima tahun terakhir (inflasi volatile food) mencapai 9 persen secara year-on-year. Bahkan beberapa daerah, terutama di kawasan timur mencapai 9-10 persen," ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo di Gedung BI, Jakarta, Senin (21/4).
Dia menambahkan, per Februari 2014, Badan Pusat Statistik (BPS) sudah menambahkan 16 sampel daerah sebagai basis penghitungan inflasi menjadi 82 daerah. "Semakin banyaknya cakupan, hal ini menunjukkan kegiatan ekonomi di daerah meningkat dan berkontribusi pada inflasi nasional," jelas dia.
Secara umum dalam lima tahun terakhir, lanjut dia, inflasi dalam tren penurunan dengan realisasi mencapai satu angka pada akhir 2013. Walau pada pertengahan tahun lalu pemerintah memberlakukan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Hal ini tidak terlepas dari koordinasi dalam memitigasi dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM. Koordinasi pengendalian inflasi oleh forum Tim Pengendali Inflasi Daerah dilakukan terhadap kenaikan tarif angkutan umum yang tinggi," ungkapnya.
Untuk itu, dengan kerja sama antara BI dan pemerintah diharapkan mampu meredam gejolak harga melalui penguatan komitmen pengembangan pusat informasi. Sehingga kerja sama antardaerah dapat diperkuat dan memperkecil disparitas harga pangan. "Kami banyak berinteraksi (dengan pemerintah) selama tiga tahun berkoordinasi," tutup dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya
Bapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaBulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan
Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaPanen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat
Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaBulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaBPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog: Bantuan Pangan Tak Berhasil Turunkan Harga Beras
Dua manfaat itu menjadi bukti, meskipun tidak bisa menurunkan dan menekan harga beras secara nasional.
Baca Selengkapnya