BI minta pemerintah jaga pasokan barang jelang Ramadan
Merdeka.com - Dalam upaya menjaga agar inflasi tidak melambung setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan menjelang bulan Ramadhan, Bank Indonesia (BI) meminta pemerintah untuk menjaga pasokan barang.
Asisten Gubernur BI Hendar mengatakan kenaikan inflasi atau harga tidak dapat dihindari dalam waktu dekat. "Yang bisa kita jaga second round-nya itu. Second round itu yang harus dikelola. Caranya mengambil respon yang tepat, bagaimana supaya jangan ada kekhawatiran dengan naiknya harga transportasi barang tak tersedia," tuturnya di gedung Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (1/7).
Menurutnya, semua otoritas harus saling bekerjasama dalam respon potensi inflasi tersebut, tidak hanya bank sentral sebagai otoritas moneter. Kendati demikian, Hendar menegaskan, dampak langsung inflasi dari kenaikan BBM hanya sekitar tiga bulan, bila merujuk pada pengalaman kenaikan BBM yang lalu.
Terkait dengan bulan Ramadan, lanjut Hendar, secara tren musiman tingkat inflasi akan meningkat, oleh sebab itu seluruh otoritas diharapkan bisa menjaga ketersediaan barang.
"Ngga cuma pemerintah. Kalau di sisi suplai iya, tapi di sisi BI harus memberikan confidence ke market, bahwa BI akan memberikan respon yang pas untuk kebijakan BBM itu," papar Hendar.
Bank sentral sendiri memproyeksi dampak BBM akan sangat terasa pada tiga bulan sejak dinaikkan pada 22 Juni 2013, dengan tingkat inflasi bulanan di kisaran 2 persen, dan inflasi tahunan sebesar 7,5 persen pada Juli. Pada Agustus, laju inflasi bulanan diproyeksi akan turun ke 0,9 persen, sementara tahunan mencapai 7 persen.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini mengumumkan, bahwa inflasi Juni 2013 sebesar 1,03 persen, setelah keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPara menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PBNU meminta satgas Pangan Polri terus bergerak menjaga stabilitas harga beras di pasar, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaKomoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaKepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.
Baca Selengkapnya