BI Ingin Indonesia Berlomba Jadi Produsen Produk Halal Dunia
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memahami banyak negara-negara di dunia saat tengah berlomba-lomba untuk menghasilkan produk halal. Hal ini terjadi karena segmentasi ataupun konsumen dari pada produk halal cukup besar, utamanya menyasar muslim.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah mengatakan, kondisi ini seharusnya memang menjadi peluang bagi Indonesia untuk menjadi produsen produk halal dunia. Dia tak ingin, Indonesia hanya menjadi konsumen dari produk halal negara-negara lain.
"Jangan sampai kita ini hanya menjadi negara konsumen. Sampai sekarang negara-negara di luar itu berlomba-lomba untuk menghasilkan produk halal. Kita juga ingin menjadi produsen barang-barang yang halal ini kenapa? Karena kalau tidak kita akan terus defisit," kata dia dalam Webinar Menanti Kebangkitan Ekonomi Syariah, Minggu (4/7).
Dia mengatakan, di mata konsumen produk-produk halal saat ini sudah terjamin kebersihannya. Kemudian dari bahan baku juga sudah jelas tidak diragukan lagi. Sebab itu, potensi besar ini dimanfaatkan oleh negara-negara lain untuk berlomba menjadi produsen produk halal.
Dia mencontohkan, Brazil saat ini berkeinginan menjadi pemasok unggas halal terbesar di dunia. Selain itu Australia juga ingin mejadi pemasok daging halal terbesar di dunia. Kemudian juga Korea dan Jepang ingin menjadi destinasi pariwisata halal dunia. Bahkan Thailand isunya akan menjadi dapur halal dunia.
"Malaysia juga ingin menjadi pusat industri halal dan keuangan syariah yang diikuti juga oleh Inggris, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Dalam pertarungan sekarang ini globalisasi kita ingin kita nih jangan hanya menjadi tempat konsumen halal kita juga ingin menjadi produsen," tegasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaMenurut Mentan, pertanian semakin maju karena dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi juga memuji Kabupaten Bandung yang memiliki banyak produk lokal dan variasi kulinernya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaSelain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaAnda bisa menemukan makanan halal di daerah Shin-Okubo yang akhir-akhir ini populer di kalangan wisatawan muslim.
Baca SelengkapnyaSetiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca Selengkapnya