BI Ingatkan Indonesia Saat ini Hanya Menjadi Pasar Produk Halal Dunia
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mendorong agar Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam sektor industri halal dunia. Sebagai catatan, Indonesia kini masih menjadi pasar terbesar bagi berbagai produk halal yang dikeluarkan oleh negara lain.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, menekankan Indonesia harus bisa menyiasati kondisi perekonomian global yang tengah melemah, yakni dengan cara mengembangkan konsep perekonomian baru berbasis syariah.
"Saya rasa ini adalah waktunya, sudah tidak bisa lagi kita tunda. Kondisi luar negeri, kondisi ekonomi global sudah sedang menurun. Seperti biasa, apabila ekonomi dunia sedang tidak menentu, melemah, maka kembali ada dampaknya terhadap Indonesia sebagai emerging country," tuturnya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, seperti dikutip Jumat (13/9).
Dia menyampaikan, perang dagang Amerika Serikat-China telah berdampak terhadap pelemahan harga komoditas sampai penurunan jumlah volume ekspor. Hal tersebut membuat Indonesia sebagai negara berkembang (emerging country) harus siap berbenah memperkuat negeri.
"Saya kembali ingin mengatakan bahwa posisi Indonesia di dunia terkait dengan keuangan syariah betul-betul saat ini adalah sebagai konsumen, bukan produsen," tegas dia.
Pernyataan itu dikeluarkannya dengan catatan bahwa Indonesia merupakan konsumen makanan halal terbesar dunia. Begitu juga dengan pasar busana muslim, di mana warga Tanah Air merupakan konsumen terbesar ketiga dunia, serta pariwisata halal yang menjadi konsumen terbesar kelima secara global.
"Siapakah mereka yang mengambil peran-peran betul-betul dominan? Contohnya adalah Thailand yang saat ini memiliki visi sebagai produsen makanan halal dunia. Kemudian China, negara terbesar dalam memproduksi baju-baju muslim," urainya.
"Australia dan Brazil, dia adalah negara nomor satu untuk pemasok daging sapi halal. Dan tentu saja Inggris, itu selalu jadi juara satu untuk keuangan syariah," dia menambahkan.
Menyikapi situasi ini, Rosmaya meminta agar pegiat bisnis di Indonesia dapat berbenah diri untuk bisa menjadi produsen dan pemain utama dalam konteks industri halal berskala global. "Oleh karena itu, Indonesia sudah saat untuk ayo mengebut maju bersinergi untuk meraih tidak saja sebagai pasar atau konsumen, tapi kita harus jadi produsen," tukas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBank Syariah Indonesia Masuk Top 10 Global Islamic Bank
BSI secara global berada pada peringkat 10 di jajaran Global Islamic Bank.
Baca SelengkapnyaBSI Masuk Top 10 Global Islamic Bank, Erick Thohir: Ini Lebih Cepat dari Target
Hal tersebut membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaPrabowo Beri Sinyal Bakal Larang Perusahaan BUMN Jalankan Bisnis Hotel
Prabowo menilai, dukungan terhadap keberlangsungan bisnis sektor swasta akan mendorong aliran modal masuk ke Indonesia lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Masuk Daftar 10 Besar Negara dengan Makanan Terbaik di Dunia
Indonesia menempati posisi ke-6 dalam 100 Destinasi Kuliner Terbaik di Dunia 2023/2024.
Baca SelengkapnyaResmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital
Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca Selengkapnya