BI belum mampu tekan rasio utang luar negeri swasta
Merdeka.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyebut otoritas makro ekonomi, kesulitan untuk menurunkan rasio pembayaran utang swasta (debt to service ratio/ DSR), untuk berada di 30 persen. Saat ini, DSR masih bertengger di 45 persen, bahkan sempat sampai 40 persen.
Tingginya, rasio pembayaran utang swasta lantaran adanya utang jangka pendek, terutama karena importasi minyak. Namun, saat ini risiko utang luar negeri telah mengalami penurunan.
Dia menjelaskan, penerapan risiko utang luar negeri bakal lebih pruden dengan penerapan hedging (lindung nilai), liquidity (likuiditas) dan mengenai kewajiban rating. Sehingga korporasi tidak sembarangan melakukan utang luar negeri.
"Manajemen risiko utang luar negeri, tentu saja akan berdampak pada penurunan utang luar negeri," kata Perry di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (31/10).
Dia berharap, dengan terjaganya utang luar negeri terutama swasta, akan berdampak positif pada perekonomian Indonesia. "Pertumbuhan ekonomi Amerika akan mendorong perbaikan ekspor dan perbaikan ekonomi di dalam negeri," terangnya.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI Permudah Nasabah untuk Membuka Rekening di Luar Negeri, Begini Caranya!
Berikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaBiaya Administrasi Rekening Tahapan Xpresi BCA Naik Jadi Rp10.000 per Bulan Mulai 19 Januari 2024
BCA sendiri memiliki jenis tabungan dengan bebas biaya administrasi. Yaitu rekening TabunganKu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaBSI Larang Nasabah Tukar Kembali Uang Baru ke Pihak Ketiga, Ini Alasannya
BSI meminta nasabah tidak menukar uang baru secara berlebihan dan menukarkan kembali kepada pihak ketiga.
Baca Selengkapnya5 Fakta di Balik Kebakaran Hebat Pasar Ngawen Blora, Kerugian Capai Rp30,6 Miliar
Diduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca SelengkapnyaAntisipasi agar Utang Tetap Dibayar, Petugas Bank Ini Buat Sumpah Nasabah Sebelum Pinjamkan Uang
Sudah banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan nasabah lebih galak saat ditagih utang.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal
Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.
Baca SelengkapnyaData BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan
Sebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca Selengkapnya