Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berawal Hobi, Disyon Toba Sukses Dirikan Consina Bermodal Rp 50.000

Berawal Hobi, Disyon Toba Sukses Dirikan Consina Bermodal Rp 50.000 Disyon Toba Consina. ©2019 Merdeka.com/Angga Yudha Pratomo

Merdeka.com - Pemandangan indah alam pegunungan tak mungkin terlupakan bagi tiap insan pendaki. Hasil jerih perjuangan tuntas terbayarkan. Rasa ini pun menimbulkan kecintaan. Termasuk untuk Disyon Toba.

Kecintaannya pada kegiatan mendaki gunung tumbuh sejak kelas 2 SMA. Hal ini pula yang memberi kesuksesan pada pria kelahiran 1974 tersebut. Hobi naik gunung membawa Disyon Toba mendirikan bisnis peralatan pendakian, Consina.

Consina terbentuk dari keprihatinan Disyon akan sulitnya mencari peralatan pendakian. Tas, tenda, sepatu dan lain-lainnya.

"Zaman itu hanya ada dua merek produk luar outdoor. Produk luar itu kebanyakan sumbernya dibikin juga dari Indonesia, di antaranya produk Amerika dan Eropa," kata Disyon saat ditemui merdeka.com akhir pekan lalu.

Bermodal dari uang jajan dan pinjaman keluarga sebesar Rp 50.000, Disyon memulai produksi sendiri di 2001. Teman-teman menjadi sasaran pangsa pasarnya.

Produk awal dibuat saat itu berupa tas pinggang. Desain yang dibuat sangat sederhana. Tak dinyana, produknya banyak disukai kolega.

Seiring waktu berjalan produk yang dijual makin beragam. Seperti ransel besar, tenda, sepatu dan segala macam.

consina©consinacasablanca.wixsite.com/consinaadventuretrip

Bahan-bahan yang digunakan saat pertama kali produksi, dimulai dari olahan limbah pabrik impor. "Bahan limbah itu ternyata menghasilkan model yang bagus dan bahan itu tidak ada di Indonesia," ujar dia.

Dengan bahan limbah pabrik itu, konsumen yang membeli menyangka, Consina merupakan merek dari luar negeri. Produk yang diterjunkan ke pasar selalu habis dalam waktu singkat. Consina menyetok produk rata-rata 50 buah, dan semakin hari terus meningkat.

Halangan yang Pernah Dihadapi

Kesuksesan Consina saat ini, bukan tanpa 'keringat dan darah'. Halangan dan rintangan pun pernah dialami oleh Disyon.

"Saat tahun 1999 terjadi kerusuhan di Jakarta. Produksi menjadi menurun, karena bahan baku yang susah dicari saat itu." ungkapnya.

Di 1999, Disyon mengalami kesusahan untuk mencari bahan baku. Kerusuhan di Indonesia membuat pemasok dari luar maupun dalam negeri takut untuk mengirimkan bahan-bahan tersebut. Dalam kondisi saat itu, penggunaan internet sangat terjangkau, belum sebagus yang dirasakan masyarakat sekarang ini.

"Saat itu, kita akhirnya pakai bahan yang kurang bagus, dan itu menyebabkan kualitas menurun," ujarnya.

Setelah kerusuhan, Disyon mendatangi pameran bahan baku yang ada di China. Puji Tuhan, bahan baku kembali dia dapatkan. Pemasok asal Jakarta pun mulai menawarkan barang. Consina pun kembali berjualan.

Pengalaman Disyon Paling Berkesan

Di balik proses membangun Consina, Disyon juga memiliki pengalaman yang berkesan. Di 1998, Disyon pernah tertembak oleh senapan polisi saat sedang terjadi kerusuhan. Waktu itu dia sedang membawa sejumlah uang sebagai modal untuk Consina. Peluru tepat mengarah ke punggungnya (bagian tulang burikat).

"Jadi sebelum kelas saya ikut demo (Trisakti) dulu, bawa duit Rp 50 juta di tas belakang, tidak ada yang tahu itu bawa duit. Ternyata chaos kan itu, tembak segala macam, memang dari siang tidak ada kuliah karena demo nya besar," ucapnya.

Sebelumnya Disyon menunggu sekitar 5-10 detik. Merasakan apakah dia akan terjatuh apa tidak. Ternyata dia baru menyadari bahwa peluru hanya terbuat dari karet. Setelah itu, dia pun pergi keluar kampus. Tetapi polisi masih berjaga dan terdengar tembak menembak di depan gerbang kampusnya.

"Saya lari ke pos satpam, cuma ada saya sama ada wartawan CNN, cuma bule. Dia jago tuh," kata Disyon.

Karena keadaan yang tidak kondusif, Disyon mulai berpikir harus menyelamatkan uang yang dibawanya. Dia kemudian keluar dari kampus itu. Takut ada orang yang menangkapnya baik orang asing maupun pihak kepolisian.

Asal Usul Nama Consina

Nama Consina, diceritakan Disyon, juga mempunyai cerita. Consina ialah hasil ide kreatif dari sang kakak yang telah tiada.

Awalnya, kakak Disyon ingin membangun usaha bersama ketiga temannya itu. Tetapi takdir berkata lain. "Consina singkatan dari nama Cornelius, Simon dan Nathan," jelasnya.

Di kalangan penggemarnya, Disyon tidak pernah menjelaskan sedetail apa arti nama Consina tersebut. Dia mengatakan, "kalau dijelaskan asal mulanya bisa panjang, kan ini dari cerita tentang keluarga," ujarnya.

Disyon menambahkan consina identik dengan lambang Pohon Cemara. Awalnya bentuk cemara yang dipakai berbentuk lurus saja tidak ada liku-likunya. Disyon menjelaskan, cemara yang saat ini sudah ada bentuk lika-likunya dibagian pohon.

"Dulu pertama kali awal sangat kaku sekarang udah dinamis," jelasnya.

Tantangan Consina Saat ini

Tantangan yang dihadapi oleh Consina saat ini adalah proses pemasarannya. Menurut Disyon, dalam proses pemasaran saat ini, surat kabar dan televisi sudah bukan zamannya lagi.

"Sarena kan jalur promosi sekarang sudah beda ya," ucapnya.

consina©consinacasablanca.wixsite.com/consinaadventuretrip

Kini orang-orang melakukan pemasaran dengan menggunakan media sosial. Tetapi Disyon juga menjelaskan, "kalau di media sosial sudah banyak yang menggunakan dan percuma sudah bayar mahal hanya tayang beberapa hari saja."

Pesan untuk Para Pendaki Gunung

Meski disibukan dengan bisnis Consina, Disyon tetap menyempatkan melakukan hobinya mendaki gunung. Saat mendaki gunung dia tidak pernah melihat sampah-sampah itu hilang dari jalur pendakian.

"Saya melihat begitu miris ketika ada sampah yang tidak pernah selesai, saya keluar jalur sana sini sampah, sudah seperti Bantar Gebang," tuturnya.

Dia mengatakan, jalur pendakian tidak pernah luput dari sampah. Mulai bungkus indomie hingga puntung rokok banyak ditemukan. Menurutnya, meskipun dalam potongan kecil, tetapi jumlahnya banyak.

Maka dari itu, Disyon mengajak para pendaki yang bergabung dalam Consina untuk melakukan aksi bersih-bersih. Berkat inisiatifnya, para pendaki pun mengikutinya.

Aksi Disyon dan kawan-kawan viral di media sosial. Consina pun mendapat tawaran kerjasama dari perusahaan melalui kegiatan tanggungjawab sosial.

"Kita berharap apa yang kita lakukan di alam ini, menjadi tren dan menularkan kepada komunikasi yang lain," ujarnya.

Disyon menceritakan, pendaki harus memiliki perasaan yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Kepedulian bisa dimulai dari diri kita sendiri agar bisa ditularkan ke masyarakat.

"Seiring makin banyaknya pendaki juga diharapkan menjadi pendaki yang bertanggung jawab."

Reporter Magang: Chicilia Inge

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pria Ini Dulu Hidup di Jalanan, Kini Sukses Bangun Usaha Sablon Omzet Ratusan Juta Rupiah Per Hari
Pria Ini Dulu Hidup di Jalanan, Kini Sukses Bangun Usaha Sablon Omzet Ratusan Juta Rupiah Per Hari

Sempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Dulunya Pengawas Proyek hingga Koki Bergaji Besar, Pilih Pulang Kampung Bikin Terasi Khas Bojonegoro
Pria Ini Dulunya Pengawas Proyek hingga Koki Bergaji Besar, Pilih Pulang Kampung Bikin Terasi Khas Bojonegoro

Ide membuat terasi dilatarbelakangi kegemarannya makan sambal

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram
Pria Tak Dikenal Lempar Batu ke Mobil yang Parkir di Halaman Rumah, Aksinya Bikin Warganet Geram

Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.

Baca Selengkapnya
Bejat, Tiga Pria di Demak Suruh Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar Lalu Diperkosa Bergilir
Bejat, Tiga Pria di Demak Suruh Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar Lalu Diperkosa Bergilir

Tiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup Prabowo Subianto Hingga Menang Pilpres 2024 Versi Quick Count
Perjalanan Hidup Prabowo Subianto Hingga Menang Pilpres 2024 Versi Quick Count

Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951. Dia merupakan anak dari pakar Ekonomi Indonesia pada zaman Soekarno dan Soeharto.

Baca Selengkapnya
Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
Mantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI

Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.

Baca Selengkapnya
Sempat Dilarang Ortu Jadi Petani, Pria Lulusan SMK Asal Humbahas Buktikan Sukses Beli Tanah Berhektar dari Panen Cabai
Sempat Dilarang Ortu Jadi Petani, Pria Lulusan SMK Asal Humbahas Buktikan Sukses Beli Tanah Berhektar dari Panen Cabai

Bermodal belajar dari inernet, pria ini buktikan kesuksesan jadi petani cabai.

Baca Selengkapnya