Bekas menteri SBY dan Gus Dur dapat jatah komisaris BRI
Merdeka.com - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan Bank Rakyat Indonesia (BRI) memutuskan Asmawai Syam sebagai Direktur Utama menggantikan Sofyan Basyir yang sebelumnya sudah ditunjuk menjadi Direktur Utama PLN.
Yang menarik, ada dua nama mantan menteri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini duduk sebagai komisaris. Mantan Menteri BUMN Mustafa Abubakar ditunjuk sebagai Komisari Utama BRI.
Kolega Mustafa di Kabinet Indonesia Bersatu yakni mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault juga mendapat jatah kursi komisaris. Dia dipercaya duduk di kursi komisaris independen.
Tidak hanya menteri era SBY yang dapat jatah kursi komisaris. Mantan menteri era Presiden Gus Dur juga mendapat bagian. Dia adalah Sony Keraf, mantan Menteri Lingkungan Hidup pada Kabinet Persatuan Nasional.
Tidak hanya bekas menteri, bekas direktur utama BNI Gatot Suwondo juga mendapat kursi komisaris BNI. Bekas Direktur Jenderal Pajak dan Kepala Bapepam-LK Fuad Rahmany ikut meramaikan kursi komisaris BRI.
Dirut BRI Asmawi Syam menegaskan, jajaran direksi tidak kalah hebat. Mayoritas direksi baru diisi orang-orang internal.
Dalam kesempatan ini, BRI juga melakukan laporan keuangan akhir tahun 2014. Asmawi mengklaim penggunaan laba perseroan mencapai Rp 24,24 triliun.
Dari sebanyak 11 persen atau Rp 2,67 triliun dari laba 2014 akan dipakai untuk cadangan tujuan guna mendukung investasi. Sedangkan untuk deviden pay-out ratio, telah ditetapkan sebesar 30 persen atau Rp 7,27 triliun.
Berikut adalah susunan komisaris dan direksi BRI yang baru:
Dewan Direksi
Direktur Utama : Asmawi Syam*
Wakil Direktur Utama : Sunarso*
Direktur : Zulhelfi Abidin*
Direktur : Susy Liestiowati*
Direktur : M Irfan*
Direktur : Donsuwan Simatupang*
Direktur : Djarot Kusumayakti
Direktur : Haru Kusmahargyo*
Direktur : Toni Sutirto
Direktur : Randianto
Direktur : Gatot Mardi
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Mustafa Abubakar*
Wakil Komisaris Utama : Gatot Trihargo*
Komisaris Independen : Fuad Rahmany*
Komisaris Independen : Ahmad Fuad
Komisaris Independen : Soni Keraf*
Komisaris Independen : Adhyaksa Dault
Komisaris : Jeffry Wurangian*
Komisaris : Gatot M Suwondo*
Komisaris : Vicentius Soni Loho
* (tanda bintang): Efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaPria kelahiran Tuban ini tercatat pernah menduduki banyak jabatan strategis.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perubahan susunan pengurus Dewan Komisaris BTN disebabkan adanya pemberhentian dengan hormat alm Ahdi Jumhari Luddin dan M Yusuf Permana sebagai Komisaris.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pertemuan pertama kali dengan Susi Pudjiastuti
Baca SelengkapnyaPSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBSI secara global berada pada peringkat 10 di jajaran Global Islamic Bank.
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca Selengkapnya