Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BEI Berkomitmen Dukung Penerapan ESG di Pasar Modal

BEI Berkomitmen Dukung Penerapan ESG di Pasar Modal Bursa Efek Indonesia. ©2015 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi mengatakan, perusahaan berkomitmen mendukung penerapan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and corporate governance (ESG) di pasar modal Indonesia. Pihaknya terus melakukan pengembangan ESG di pasar modal.

“Bursa terus memperhatikan tuntutan pasar terkait penerapan ESG. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan benchmarking atas common practice dari bursa-bursa di dunia dalam menerapkan aspek ESG serta melihat standar internasional terkait penerapan ESG yang menjadi perhatian investor asing,” ujar Hasan dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/10).

Kemudian, Hasan menerangkan pihaknya juga mendukung pelaksanaan Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap 2 periode 2021-2025 yang telah dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Hal ini dilakukan dengan keanggotaan BEI dalam Task Force Keuangan Berkelanjutan baik di lingkup industri jasa keuangan maupun di lingkup pasar modal.

“Tantangan dari penerapan ESG adalah bagaimana mendorong penerapan aspek-aspek ESG dan pembuatan Laporan Keberlanjutan tidak hanya bagi perusahaan tercatat di BEI, akan tetapi juga stakeholder lainnya di pasar modal Indonesia,” ujarnya.

Hasan mengungkapkan, berinvestasi pada saham perusahaan yang memperhatikan aspek ESG dalam aktivitas bisnisnya merupakan salah satu bentuk responsible investment. Penerapan ESG yang baik oleh Perusahaan Tercatat dapat mengurangi risiko dampak negatif yang berpotensi terjadi ke depannya. Karena itu, kata dia, peluang dalam penerapan ESG akan berdampak positif bagi pasar modal Indonesia ke depannya.

“Peluang dalam penerapan ESG ke depannya adalah investor domestik maupun investor asing yang sudah mulai memperhatikan aspek ESG dalam keputusan investasinya. Sebagai contoh, di Eropa seluruh Manajer Investasi wajib untuk mengembangkan kebijakan tentang integrasi risiko terkait keberlanjutan ke dalam proses pengambilan keputusan investasi,” jelasnya.

Lebih jauh lagi, sambung hasan, penerapan ESG membuat investasi yang dilakukan secara tidak langsung juga turut mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial sekaligus memberikan rasa aman karena investasi dilakukan pada perusahaan yang menerapkan tata kelola yang baik.

“Oleh karena itu, strategi yang dilakukan oleh BEI adalah dengan meningkatkan awareness dari stakeholder di pasar modal Indonesia terkait pentingnya penerapan aspek ESG,” ucapnya.

Di Indonesia sendiri, lanjut Hasan, jika melihat jumlah dan nilai dana kelolaan reksa dana maupun ETF berbasis indeks yang menggunakan metode penilaian berbasis ESG atas saham-saham Perusahaan Tercatat juga mengalami peningkatan. Pada Juni 2021, terdapat 15 produk reksa dana dengan total dana kelolaan sebesar Rp3,1 triliun, naik dari tahun 2016 yang hanya sebesar Rp42 miliar dari 1 produk.

“Selain itu, terdapat tantangan bagaimana Perusahaan Tercatat melakukan pengungkapan dan perhitungan atas jejak karbon, karena Perusahaan di Indonesia masih banyak yang belum melakukan dan terbiasa melakukan hal ini. Sedangkan dari sisi investor global biasanya hal ini dibutuhkan dalam aspek penilaian ESG,” pungkasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Respons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar

Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024
Gelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024

Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Terbitkan Izin Kawasan Berikat pada PT Indra Eramulti Logam Industri
Bea Cukai Terbitkan Izin Kawasan Berikat pada PT Indra Eramulti Logam Industri

Bea Cukai mendukung pertumbuhan ekspor untuk meningkatkan daya saing industri lokal

Baca Selengkapnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.

Baca Selengkapnya
Patut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Patut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun

Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya
Jumlah Investor Pasar Modal Sentuh Angka 5,3 Juta, 80 Persennya Usia di Bawah 40 Tahun
Jumlah Investor Pasar Modal Sentuh Angka 5,3 Juta, 80 Persennya Usia di Bawah 40 Tahun

Stockbit berkomitmen untuk terus mendukung upaya Bursa Efek Indonesia dalam meningkatkan jumlah investor pasar modal.

Baca Selengkapnya