Begini Cara Pemerintah Jaga Kualitas Pelatihan Program Kartu Prakerja
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan 88,92 persen penerima Kartu Prakerja mengaku program ini meningkatkan keterampilan kerja mereka. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni P. Purbasari, menegaskan komitmennya untuk menjaga kualitas pelatihan dalam ekosistem Kartu Prakerja. Serta memastikan penerima kartu prakerja dapat memperoleh manfaat semaksimal mungkin.
“Untuk bisa diterima, sebuah pelatihan harus lolos asesmen berlapis dari Platform Digital, Manajemen Pelaksana, dan Tim Ahli dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Atma Jaya dan Indonesia Mengajar. Sesudah masuk ke dalam ekosistem pun akan dievaluasi lagi oleh Manajemen Pelaksana, Tim Ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan oleh Peserta melalui ulasan dan rating,” jelas dia dalam Survei BPS Bicara Tentang Kartu Prakerja, Senin (23/11).
Seperti diketahui bahwa Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja telah melakukan 3 survei evaluasi. Survei evaluasi pertama diikuti oleh 2,4 juta peserta dan survei kedua dengan 293 ribu peserta. Sementara, survei ketiga masih berlangsung saat ini.
Hasil survei mencatat bahwa 81 persen peserta belum pernah mendapatkan pelatihan atau kursus sebelumnya. Lebih dari 84 persen menyatakan bahwa pelatihan Prakerja meningkatkan kompetensi, baik skilling, reskilling maupun upskilling. Selain itu, 92 persen menyatakan akan melampirkan Sertifikat Pelatihan Prakerja pada saat melamar pekerjaan.
“Jadi hasil survei ini sejalan dengan temuan BPS bahwa pelatihan Prakerja meningkatkan keterampilan kerja Peserta," jelas Denni.
Kartu Prakerja Diklaim Berhasil
Dalam kesempatan yang sama, Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Elan Satriawan menyatakan hasil Sakernas BPS ini sebagai sebuah pencapaian dari diluncurkannya program kartu prakerja. Di mana saat ini program kartu prakerja, selain untuk memberikan pelatihan, juga sebagai bansos kepada masyarakat saat pandemi covid-19.
"Hasil Sakernas Agustus 2020 menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja yang mengkombinasikan bansos dengan peningkatan keterampilan kerja, terbukti berhasil memberikan akses manfaat pada kelompok rentan baru di masa pandemi ini," kata dia.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai akhir tahun ini akan ada 19 juta peserta Kartu Prakerja sejak program ini diluncurkan pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaBagi calon peserta yang hendak mendaftar diharusnya membuat akun Prakerja terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin meningkatkan kecerdasan otak, otot dan tulang yang kuat untuk masyarakat Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk pengumuman lebih lanjut soal pembukaan progra Kartu Prakerja akan disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaKemnaker telah menyiapkan program pemagangan ke Jepang bagi pemuda Kabupaten Batang.
Baca SelengkapnyaTahun 2024 pemerintah membuka lowongan kerja sebanyak 1,3 juta formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca Selengkapnya