Bebas dari Penjara, Miliuner Asal Ethiopia Ini Malah Makin Kaya
Merdeka.com - Miliuner Ethiopia, Al Amoudi akhirnya menghirup udara bebas setelah satu tahun lebih terpenjara di Hotel Ritz-Carlton di Riyadh, Arab Saudi. Dia dan pejabat penting lainnya terciduk massal atas tuduhan korupsi di Arab Saudi pada tahun 2017.
Dilansir dari Bloomberg, peran Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed ditenggarai menjadi alasan kebebasannya. Ahmed diketahui membahas penahanan Al Amoudi ketika berkunjung ke Saudi tahun lalu.
Walau dipenjara, kekayaan sang miliuner ini malah meroket. Data Bloomberg menyebut harta Al Amoudi melonjak 6 persen menjadi USD 8,8 miliar atau Rp 123,6 triliun (USD 1 = Rp 14.046).
Dia tambah kaya karena penjualan di perusahaan kilang minyak miliknya di Sweden naik 30 persen. Nilai propertinya di Stockholm, ibu kota Sweden juga naik.
Belum ada keterangan resmi Arab Saudi mengenai pembebasan sang miliuner yang memiliki darah Ethiopia tetapi berkewarganegaraan Saudi ini. Pun, belum jelas apakah dia boleh meninggalkan Arab Saudi, pasalnya sebelum Al Amoudi, ada beberapa pejabat bisnis yang sudah dibebaskan namun tak boleh keluar negeri.
Mereka yang ditahan itu adalah hasil panjang tangan Pangeran Muhammad bin Salman (MbS). Sang putra mahkota melakukannya demi memberantas kekuasaan, meski ada anggapan tindakannya hanya unjuk kekuatan.
Kebanyakan pihak yang ditahan telah bebas tahun lalu, namun ada beberapa nama penting seperti mantan Menteri Ekonomi Adel Fakeih dan Pangeran Turki bin Abdullah, putra mendiang Raja Abdullah.
Lonjakan kekayaan Al Amoudi telah menjadi pemberitaan di akhir tahun lalu.
Al Amoudi memiliki jejak harta yang bisa dilacak sampai zaman Raja Fahd. Aset yang dia kumpulkan di luar negeri ditaksir mencapai USD 7,6 miliar (Rp 110 triliun).
Pegawai yang dia pekerjakan berada di Eropa dan Afrika. Walau sempat ada isu dia sudah wafat, dia dikabarkan masih sehat dan tetap berkabar dengan keluarganya.
Sebelum kebebasannya ini, sang miliuner tetap dijadwalkan harus menghadiri penghadilan pada tanggal yang belum ditetapkan.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaJika biasanya dalam kurun waktu yang pendek, kali ini salju dengan cuaca dingin justru bertahan cukup lama di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaMeski terisi satu tahun sekali, namun deretan hotelnya nampak mewah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca SelengkapnyaCara petani di Arab Saudi mengolah padang pasir jadi lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaSaudi melarang minuman keras sejak 1952, setelah insiden penembakan diplomat Inggris oleh seorang pangeran Arab.
Baca SelengkapnyaYusril bantah isi pemberitaan tentang dugaan korupsi Prabowo.
Baca SelengkapnyaJenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.
Baca Selengkapnya