Batik Air Merugi Akibat Penerbangan ke China Dihentikan Sementara
Merdeka.com - Maskapai penerbangan, Batik Air mengaku merugi akibat kebijakan pemerintah yang menghentikan sementara penerbangan ke China, mulai Rabu, 5 Februari 2020 seiring merebaknya virus corona.
"Ya, rugi. Kerugian berapa, belum kita hitung secara pasti, karena kan ini mendadak, setopnya mendadak," ujar CEO Batik Air, Kapten Achmad Luthfie di Terminal1 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kamis (6/2).
Menurutnya, bila dalam keadaan normal, ada lima pesawat yang dioperasionalkan terbang dari dan menuju ke China.
Setidaknya, ada lima kota di Cina yang mau tidak mau oleh Batik Air, dihentikan dulu penerbangannya. "Macam-macam, frekuensinya itu seminggu. Tapi ada yang tidak daily, hanya beberapa hari sekali gitu," ujar dia.
Meski begitu, Luthfie mengaku pesawat yang dioperasikan ke China langsung dikandangkan untuk kepentingan perawatan atau maintenance.
"Biaya perawatan jalan terus iya, biaya belum saya hitung. Mendadak setopnya. Pokoknya dalam hanggar terus dibersihkan pesawatnya," jelas Lutfie.
Batik Air tidak melakukan tambah slot atau pengalihan ke rute lain di luar negeri. Sebab, butuh waktu lagi untuk mengajukan persyaratan, perizinan dan lainnya untuk memasukkan rute baru.
Makanya, selain melakukan perawatan pada pesawatnya, Batik Air memilih untuk mengisi kekosongan slot dengan menambah frekuensi saja. Namun bukan menuju luar negeri, melainkan penambahan frekuensi di rute domestik.
"Rute-rute yang menguntungkan saja. Seperti Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Jadi nambah frekuensi di domestik saja," tutur Luthfie.
Punya Pesawat Baru, Batik Air Kembangkan Rute Indonesia Timur
Kedatangan pesawat baru, maskapai Batik Air bakal kembangkan sayap ke penerbangan Indonesia timur. Pesawat akan mulai mengudara terhitung bulan depan.
"Untuk yang pertama ini adalah Airbus 320 Neo. Ini yang pertama dari total tahun ini akan mendatangkan 5 pesawat," ujar CEO Batik Air, Kapten Achmad Luthfie, saat ditemui di Terminal 1A, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kamis (6/2).
Untuk unit Airbus 320 Neo akan didatangkan sebanyak 3 unit, lalu sisanya dua unit lagi untuk jenis Airbus 321 Neo. Untuk keseluruhannya, kedatangan pesawat tersebut akan berdatangan hingga Agustus tahun ini.
Luthfie juga menuturkan, untuk kedatangan pesawat pertama ini, Batik Air akan memperuntukkannya di pasar domestik atau tepatnya untuk Indonesia bagian Timur.
"Kita rencananya untuk penerbangan jauh ke timur. Seperti ke Manado, Papua Barat, seperti itu," ujar Luthfie.
Bukan hanya dua rute itu saja, Luthfie menargetkan, akan ada rute domestik baru yang juga akan dibuka. Seperti Darau, lalu frekuensi ke Wamena Papua yang juga akan ditambah, sebab bandara di sana sudah bisa dipakai oleh pesawat Nero Body.
Lalu rute luar negerinya, direncanakan akan ada 10 kota baru yang akan dijajal mulai bulan depan. Diawali dengan penerbangan ke Vietnam, kemudian Filipina, dan kemudian akan menambah frekuensi penerbangan ke Australia lewat Melbourne.
Reporter: Pramita Tristiawati
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaPenerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaKemenhub meminta maskapai untuk memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meskipun bertahun-tahun berdinas, jet tempur tertua masih aktif, menunjukkan daya tahan dan relevansinya.
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPilot dan copilot atau first officer Batik Air tertidur secara bersamaan selama 28 menit saat pesawat berada di ketinggian 36.000 kaki.
Baca SelengkapnyaPihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca SelengkapnyaAlasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca Selengkapnya