Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bappenas Luncurkan Program Hitung Dampak Kekayaan Alam ke Perekonomian RI

Bappenas Luncurkan Program Hitung Dampak Kekayaan Alam ke Perekonomian RI Bappenas luncurkan program Waves fase I. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian PPN/Bappenas hari ini meluncurkan produk hasil kegiatan Waves fase I, yang merupakan program kerjasama pemerintah dengan Bank Dunia dalam melakukan penghitungan neraca Sumber Daya Alam (SDA). Program ini sangat diperlukan karena selama ini Indonesia belum pernah melakukan penghitungan SDA secara keseluruhan.

"Kita perlu menghitung berapa sih SDA yang kita miliki, apa saja yang kita miliki, apa fungsinya, di mana itu berada karena negara kepulauan kita harus tahu di Sumatera di Jawa," kata Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Arifin Rudiyanto dalam acara peluncuran di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (26/7).

Arifin mengungkapkan, Indonesia menjadi satu dari 20 negara yang tergabung dalam program Waves bersama Bank Dunia tersebut. "Proyek Waves ini kerjasama dengan BPS dengan Bappenas dan Kemenkeu dan kementerian lain mengembangkan sistem ini. Sistem menghitung neraca atau menghitung SDA yang kita miliki sekaligus nilai ekonominya," ujarnya.

Data Waves tersebut, nantinya digunakan dalam menyusun rencana pembangunan nasional baik jangka menengah maupun jangka panjang. "Kita akan menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Jadi tidak ada lagi nanti pertentangan antara pertumbuhan ekonomi dan lingkungan," ujarnya.

Saat ini, kata dia, BPS telah memiliki program serupa, namun dengan adanya kerjasama tersebut metodologi yang digunakan menjadi berstandar global, sehingga nantinya bisa diperbandingkan dengan data negara lain. Data ini, selanjutnya dijadikan dasar untuk membuat perencanaan sekaligus sebagai instrumen untuk memonitor pelaksanaan pembangunan di Indonesia.

Misalnya, ketika angka pertumbuhan ekonomi meningkat sekian persen maka harus diketahui pula dampak lingkungan yang terjadi. Sehingga pertumbuhan ekonomi nantinya tidak akan menjadi kontradiktif dengan kelestarian lingkungan.

Dia menjelaskan, pembangunan yang terus dilakukan memang akan menggenjot angka pertumbuhan ekonomi. Namun di lain pihak, daya tampung dan daya dukung lingkungan bisa tergerus sebab banyak lahan pertanian disulap menjadi kawasan lain misal industri atau jalan tol.

Dengan adanya data Waves, hal seperti itu akan dapat diminimalisir. Sehingga pertumbuhan ekonomi akan tetap sejalan dengan kelestarian lingkungan dan SDA yang tetap terjaga.

"Jadi kita bisa melihat dalam jangka panjang nanti kalau ada satu saja dari ekosistem kita yang rusak atau apa, kita punya semacam early warning sistem sistem peringatan dini oh kita tidak bisa terus menerus seperti ini, kita harus perhatikan daya dukung daya tampungnya misalnya," tutupnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Dunia Tanggapi Program Makan Siang Gratis: Anggaran Harus Direncanakan dengan Matang

Bank Dunia Tanggapi Program Makan Siang Gratis: Anggaran Harus Direncanakan dengan Matang

Pemerintah perlu terlebih dahulu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut, kemudian membandingkannya dengan sumber daya yang dimiliki.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia

Bulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia

Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Menteri Airlangga Buka-bukaan Soal Tujuan Penyaluran Bansos untuk 22 Juta Masyarakat Penerima

Menteri Airlangga Buka-bukaan Soal Tujuan Penyaluran Bansos untuk 22 Juta Masyarakat Penerima

Airlangga menjelaskan berbagai bantuan sosial yang diberikan pemerintah adalah program yang dijalankan setiap tahun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Dukung Program SDG’s Pemerintah, Bumi Resources Terapkan Tambang Berkelanjutan Seperti Ini

Dukung Program SDG’s Pemerintah, Bumi Resources Terapkan Tambang Berkelanjutan Seperti Ini

Lahan tambang selesai beroperasi dan lubang tambang diubah menjadi void atau danau pasca-tambang.

Baca Selengkapnya
Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan

Punya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan

Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.

Baca Selengkapnya
PLN Indonesia Power Catat Jalankan 1.886 Program SDG’s Sepanjang 2023

PLN Indonesia Power Catat Jalankan 1.886 Program SDG’s Sepanjang 2023

Salah satu produk hasil program SDG's, yang dilaksanakan PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang.

Baca Selengkapnya