Bantah Faisal Basri, Pertamina sebut elpiji boleh ditimbang ulang
Merdeka.com - PT Pertamina menegaskan tidak pernah melarang agen penjual elpiji 3 kilogram (Kg) menimbang ulang saat pengambilan tabung di stasiun pengisian dan pengangkutan bluk elpiji (SPPBE). Bahkan mereka siap untuk memfasilitasi alat timbangan tersebut.
"Pertamina tidak pernah melarang SPPBE untuk melakukan penimbangan ulang ataupun memiliki alat ukut sendiri. Bahkan, Pertamina memfasilitasi desain layout SPPBE dengan opsi penempatan jembatan timbang," terang VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (27/5).
Dalam rangka meningkatkan monitor pergerakan stok LPG di SPBE/SPPBE secara real time, Pertamina saat ini sedang melaksanakan pilot project penggunaan Mass Flow Meter di SPBE Coco Pertamina.
Mantan VP Gas Elpiji Pertamina Gigih Hari Wahyu menambahkan, tidak pernah ada kecurangan yang dilakukan salah satu Badan Usaha Milik Negara tersebut. Pasalnya, audit kinerja program selalu dilakukan oleh pihak-pihak terkait. Demi memastikan tidak ada oknum yang mengambil keuntungan secara pribadi.
"Kami diaudit juga sama BPK jadi gak mungkin. Kami sudah diaudit. Kami udah diaudit BPK dan internal audit kami juga ada Dirjen Migas," tegasnya.
Sehingga, menurut Direktur Utama Lubricants ini, kecil kemungkinan jika Pertamina berani melakukan pengurangan isi gas elpiji bersubsidi tersebut. "Sekarangkan lagi senang melempar isu aja lah. Soalnya kecil kemungkinannya lakukan kecurangan," tutupnya.
Sebelumnya, mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri mengungkapkan adanya praktek curang dalam tabung gas 3 kg. Faisal membeberkan, praktik culas yang dijalankan di tubuh Pertamina. Istilahnya perampokan isi tabung gas.
Dijelaskannya, sesungguhnya setiap tabung gas 3 kg tidak diisi penuh alias masih menyisakan ruang 5-10 persen. Dari situ mereka mengambil untung yang dijual ke Stasiun Pengisian Bahan Elpiji (SPBE). Satu tabung gas sekitar Rp 300.
"Setiap tabung menyisakan sekitar 5 sampai 10 persen elpiji," ujar Faisal usai diskusi di Kantor INDEF, Jakarta, Selasa (26/5).
Faisal menegaskan, permainan ini hanya diketahui persis 'orang dalam' Pertamina. Sebab mereka tahu betul berat tiap tabung gas yang masuk ke SPBE.
Faisal menaruh curiga setelah ada rekannya yang mencoba menimbang ulang tiap tabung gas di SPBE namun dilarang Pertamina.
"Ada kawan saya yang beli alat timbang Rp 5 miliar, tapi tidak boleh sama Pertamina karena tidak boleh ada pengukuran ulang. Negara apa ini?" katanya heran.
"Timbangan adalah alat vital dalam perdagangan. Jika mempermainkan timbangan sudah mendarah daging, sistemik dan massif, peradaban bakal terancam," tegas Faisal.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali
Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pertamina, Kepala BPH Migas Apresiasi Keamanan Pasokan Energi
Untuk mengawasi pasokan energi dan memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina melakukan monitoring secara terintegrasi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina Diminta Turun Gunung Awasi Warung yang Masih Izinkan Beli LPG Tanpa KTP
Pemerintah terlah resmi mewajibkan pembelian LPG 3kg pakai KTP.
Baca SelengkapnyaPertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaBeli Gas LPG 3 Kg Wajib Terdata di Pertamina Mulai 1 Januari 2024, Begini Cara Daftarnya
Masyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca SelengkapnyaBUMN Soal Pengganti Ahok di Pertamina: Belum Dipikirin
Ahok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan
Sejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca Selengkapnya