Merdeka.com - 7.200 Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) dari wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mendapat santunan iuran gratis BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) selama tiga bulan dari Bank Sulselbar. Para pekerja ini antara lain para nelayan, pedagang kecil, dan tukang ojek.

Program pemberian santunan ini tercatat dalam rekor museum rekor Indonesia (MuRI). Piagan MuRI diserahkan, Osram Semesta Susilo, perwakilan Yayasan MuRI.

"Beragam pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) yang terima kartu BPJSTK gratis tiga bulan antara lain ada nelayan, penjual pisang epek. Semoga apa yang kita lakukan ini bisa membuat rakyat tersenyum," kata HA Muhammad Rahmat, Direktur Utama Bank Sulselbar.

Pemberian gratis BPJS ini merupakan bantuan Corporate Social Responbility (CSR) dari Bank Sulselbar. Ribuan pekerja informal selaku penerima itu adalah pekerja yang pendapatannya standar Rp 1 juta per bulan. Yang dibayarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan adalah Rp 16.800 per bulan per orang masing-masing untuk dua program yakni jaminan ketenagakerjaan dan jaminan kematian sehingga total bantuan Bank Sulselbar sebesar Rp 362.880.000.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto menjelaskan, pihaknya berhasil membuat inovasi sosial dengan melakukan gerakan nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan (Lingkaran). Gerakan ini mengkoordinasikan, memberdayakan masyarakat untuk memberikan kepedulian, empati kepada masyarakat yang pendapatannya pas-pasan, terkadang hanya cukup untuk makan sehari-hari.

"Kami harapkan semua pihak baik swasta dan pemerintah, nasional dan internasional untuk berempati kepada saudara yang belum beruntung hingga mereka menjadi pekerja tangguh dan mandiri. Selama tiga bulan itu, jika ada yang kena musibah kerja akan dibiayai hingga sembuh. Jika pekerjanya cacat maka akan dilatih hingga kembali bisa mandiri. Tidak ada limit waktu dan limit biaya," kata Agus Susanto.

Salah satu hasil dari gerakan nasional ini, kata Agus Susanto, adalah bersinerginya BPJSTK dengan Bank Sulselbar untuk memberikan perlindungan kepada pekerja khususnya pekerja informal atau pekerja bukan penerima upah.

"Semoga kerjasama dengan Bank Sulselbar ini dapat memicu implementasi akuisisi kepesertaan informal kerjasama perbankan di seluruh Indonesia," kata Agus Susanto.

Sementara Borra Takka, (52 thn), salah seorang penjual ikan warga Kecamatan Tallo, Makassar yang ditemui di sela-sela acara mengatakan tidak begitu paham dengan kegiatan yang dia datangi.

"Saya hanya disuruh datang. Katanya mau dikasi masuk BPJS gratis tiga bulan. Hanya itu yang kutahu. Ini saja kartu yang disuruh pegang, bukan namaku yang tertulis. Katanya nanti baru diuruskan kartunya," kata Borra Takka dengan nama orang lain yang tertera di kartu yang dia pegang, Tiar Daeng Rapi.