Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank sentral China pangkas suku bunga, gubernur BI sebut angin segar

Bank sentral China pangkas suku bunga, gubernur BI sebut angin segar konpers bank indonesia. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - ‎Bank Indonesia menyambut baik kebijakan Bank Central China memangkas suku bunga acuannya. Bank sentral China memangkas suku bunga acuannya 25 basis poin menjadi 4,6 persen. Kebijakan ini dinilai sebagai angin segar bagi perekonomian China dan berpotensi berdampak positif ke Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menjelaskan, dengan kebijakan ini diharapkan meningkatkan gairah ekonomi negara tirai bambu tersebut. Diharapkan berdampak pada penguatan Yuan.

"‎Kami melihat keunikan pasar keuangan global terus kita waspadai, kita lihat policy rate (China) diturunkan akan terjadi penguatan Yuan, ini mengundang bahwa penurunan bunga di China akan membaut pertumbuhan ekonominya lebih baik," ungkapnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (25/8).

Pemerintah China mematok pertumbuhan ekonomi tahun ini 6,3 persen. Agus Marto melihat Kebijakan‎ yang dikeluarkan Bank sentral China sebagai langkah mencapai target tersebut.

Mantan menteri keuangan era SBY ini meyakini, kebijakan China ini bakal mendorong perbaikan kondisi perekonomian nasional. Terutama di sektor perdagangan. Sebab selama ini volume perdagangan Indonesia dan China cukup besar.

"Jadi bagi Indonesia harapkan volume ekspor akan terjaga dan kita harapkan akan ada penyesuaian harga komoditas yang lebih baik," tutup Agus.

Seperti diketahui, penurunan suku bunga oleh Bank Central China terakhir dilakukan pada November 2014‎. Tahun ini, pemangkasan suku bunga dilakukan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi China yang mulai melambat.

Bank sentra China juga memangkas Reserve Requirement Ratio (Rasio Cadangan Wajib) sebesar 50 basis poin sehingga perbankan setempat punya banyak dana untuk menyalurkan kredit.‎

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya