Bank Mandiri dukung keputusan BI pertahankan suku bunga acuan
Merdeka.com - Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat, menaikkan suku bunga acuannya sebesar 0,25 basis poin menjadi 0,50 persen. Saat suku bunga AS dinaikkan, Bank Indonesia mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 7,5 persen.
Sekretaris Bank Mandiri Rohan Hafas menilai keputusan bank sentral sebagai tindakan tepat, mengingat situasi ekonomi dalam negeri saat ini. Tak diubahnya suku bunga acuan akan mendorong pertumbuhan kredit perbankan lebih positif.
"Kami kira saat ini tepat dengan situasi ekonomi yang menggeliat kembali. Dari data kami, pertumbuhan kredit bermasalah berkurang, sektor lain cukup menggeliat. Rasanya cukup tepat, jadi rangsangan pertumbuhan kredit akan terus terjadi," ujarnya di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (18/12).
Menurutnya, Bank Mandiri sendiri telah mengantisipasi dampak kenaikan suku bunga AS. Rohan menambahkan, keputusan kenaikan suku bunga AS juga dinilai akan membawa dampak positif, terutama menjaga stabilitas moneter di Indonesia.
"Rasanya kebijakannya selama ini selalu tepat dalam arti kondisi pasar, kita akan setuju dengan apapun kebijakanya karena itu yang diinginkan market sebetulnya," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaRUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan
Bank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaKinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaSembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnya