Bank Indonesia yakin rakyat akan terbiasa harga BBM naik turun
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardodjo menyambut baik kebijakan pemerintah mencabut subsidi Premium dan menerapkan kebijakan subsidi tetap untuk Solar sebesar Rp 1.000 per liter.
Dalam pandangannya, kebijakan ini akan ampuh menekan inflasi sepanjang tahun ini yang dipatok Bank Indonesia 4 plus minus satu persen.
"Kebijakan ini saya sambut baik sekali, karena kalau diambil pada waktu tepat pada minyak dunia turun langsung membuat yang tadinya subsidi BBM bersifat fleksibel, bisa tetap. Ini bisa menekan inflasi," ucap Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/1).
Sejak 1980 hingga 2014, tekanan inflasi secara tahunan masih sangat tinggi. Salah satu faktor penyebabnya, pengelolaan anggaran subsidi tidak sehat.
"2005 ke 2014 inflasi kita naik 17 persen, tahun lalu 8,3 persen. Itu karena penyesuaian harga BBM dan harus dinaikkan karena harga minyak dunia tinggi dan memberikan tekanan pada fiskal. Sekarang tidak begitu karena mengikuti pasar, masyarakat akan terbiasa," tambah Agus.
Dengan dicabutnya subsidi Premium dan subsidi tetap untuk Solar, masyarakat dinilai bisa menghitung sendiri pengeluaran mereka sehingga tidak menimbulkan gejolak pada harga barang yang menyebabkan inflasi bertambah.
"Risiko ini sekarang minimum. Jadi ketahuan subsidi BBM cuma Rp 17 triliun untuk 17 juta kilo liter solar. Dampak inflasi sudah minimum, harga tersesuaikan dua minggu. Menyesuaikan pola konsumsi masyarakat," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnya