Bank Indonesia musnahkan Rp 160 triliun uang lusuh di 2015
Merdeka.com - Bank Indonesia telah memusnahkan uang tak layak edar sebanyak Rp 160,25 triliun, yang terdiri dari 5,92 miliar bilyet (satuan lembar uang rupiah kertas) dan 19,47 juta keping sepanjang 2015. Berdasarkan jumlah bilyet, terdapat peningkatan 13,89 persen dari pemusnahan uang tahun 2014 yaitu 5,20 miliar bilyet.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Suhaedi mengatakan, peningkatan tersebut disebabkan terjadinya peningkatan standar kelusuhan uang (soil level) sepanjang 2015, dari 6 pada 2014 menjadi 7 pada Januari 2015 dan 8 Juli pada 2015 dan seterusnya.
"Peningkatan standar dilakukan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menyediakan standar uang yang semakin baik," ujarnya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (2/2).
Menurutnya, bank sentral akan terus menyediakan uang layak edar bagi masyarakat, yaitu uang Rupiah asli yang memenuhi persyaratan untuk diedarkan berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan Bank Indonesia.
"Ini tekad kami di BI, seperti negara lain, nantinya uang yang beredar layak lebih sekarang ini, uang bukan hanya alat pembayaran tapi juga simbol," jelas dia.
Uang yang layak edar akan memberikan kenyamanan bertransaksi bagi masyarakat. Beberapa contoh uang Rupiah tidak layak edar berdasarkan standar Bank Indonesia adalah uang yang kondisinya telah berubah, antara lain karena jamur, minyak bahan kimia dan coretan atau yang fisiknya telah berubah karena terbakar, berlubang, atau robek.
"Uang yang supaya tidak cepat lusuh dan rusak, itu tugas kami semua. Kami sudah lihat ini sangat terkait dengan edukasi dan sosialisasi. Untuk edukasi publik dan penanggulangan uang palsu. Edukasi supaya masyarakat tahu ciri-ciri uang asli. Kami akan mengedukasi siswa SD-SMA, kerja sama dengan tokoh masyarakat di daerah melalui kesenian. Intinya, kaitan dengan edukasi juga ada iklan layanan masyarakat."
Untuk itu, salah satu langkah yang dilakukan secara rutin adalah kegiatan pemusnahan uang. Uang yang dimusnahkan merupakan uang yang tidak layak edar baik berupa uang lusuh, uang rusak maupun uang Rupiah yang masih layak edar yang dengan pertimbangan tertentu tidak lagi mempunyai manfaat ekonomis dan kurang diminati oleh masyarakat.
"Kalau terpotong, harus uang asli, yang tersisa minimal 2/3 nya, masih dikenali nomor serinya. Misal karena ketidaksengajaan, jadi akan dilihat penjelasannya atau ditanya oleh petugas. Bisa ditukar di kantor BI di seluruh Indonesia. Tidak dipungut biaya," tutup dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini
Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaWaspada! Bank Indonesia Temukan 363 Uang Lembar Palsu Beredar di Sini
Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Antisipasi agar Utang Tetap Dibayar, Petugas Bank Ini Buat Sumpah Nasabah Sebelum Pinjamkan Uang
Sudah banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan nasabah lebih galak saat ditagih utang.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnya5 Fakta di Balik Kebakaran Hebat Pasar Ngawen Blora, Kerugian Capai Rp30,6 Miliar
Diduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca Selengkapnya