Bank Indonesia Catat Indeks Harga Properti Triwulan I 2020 Tumbuh Melambat
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan indeks harga properti residensial pada triwulan-I 2020 mengalami perlambatan. Hal ini berdasarkan hasil survei properti residensial primer yang menunjukkan IHPR hanya tumbuh 1,68 persen (yoy). Angka ini melambat dibandingkan dengan triwulan-IV 2019 sebesar 1,77 persen (yoy) dan 2,06 persen (yoy) pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"IHPR yang tercatat tumbuh sebesar 1,68 persen (yoy) pada triwulan-I 2020," kata Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia, Onny Widjanarko dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (13/5).
Perlambatan IHPR terutama terjadi pada rumah tipe menengah yang tumbuh hanya 1,36 persen (yoy) dan besar yang tumbuh 0,86 persen (yoy). Pertumbuhan ini melambat dibandingkan dengan triwulan-IV 2019 dengan masing-masing 1,44 (yoy) persen dan 1,03 persen (yoy).
Onny menuturkan berdasarkan wilayah, pertumbuhan IHPR secara tahunan tertinggi di kota Medan (7,14 persen, yoy) dan Makassar (2,43 persen, yoy).
Perlambatan pertumbuhan IHPR secara tahunan sejalan dengan melambatnya kenaikan biaya tempat tinggal yang dikeluarkan oleh rumah tangga pada triwulan I-2020. Hal ini tercermin dari kenaikan lndeks Harga Konsumen (IHK) sub kelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan sebesar 1,21 persen (yoy). Lebih rendah dari 1,61 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.
"Melambatnya kenaikan harga rumah secara tahunan sejalan dengan perlambatan kenaikan biaya pemeliharaan," tutur Onny.
Secara triwulanan, kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan-I 2020 sebesar 0,46 persen (qtq). Lebih tinggi dibandingkan 0,30 persen (qtq) pada triwulan sebelumnya.
Peningkatan tersebut ditengarai sejalan dengan pola musiman penyesuaian harga penawaran yang dilakukan pengembang perumahan setiap awal tahun. Kenaikan harga properti residensial terjadi pada tipe rumah kecil dan menengah yang masing-masing tercatat meningkat dari 0,26 persen (qtq) dan 0,32 persen (qtq) pada triwulan sebelumnya menjadi 0,61 persen (qtq) dan 0,57 persen.
Sementara itu, IHPR rumah tipe besar secara triwulanan tumbuh sebesar 0,19 persen (qtq) pada triwulan 1-2020, turun dari 0,32 persen (qtq) pada triwulan sebelumnya. Ditinjau secara spasial, kenaikan harga properti residensial tertinggi pada triwulan I-2020 terjadi di kota Makassar (1,17 persen, qtq), diikuti Bandung (0,87 persen, qtq) dan Surabaya (0,82 persen, qtq).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjualan properti residensial triwulan IV-2023 tercatat meningkat 3,37 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaSektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Realisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tren permintaan properti oleh generasi milenial tengah mengalami lonjakan. Minat generasi milenial dalam membeli rumah tapak mencapai 64,4 persen.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya