Bank Dunia Siap Beri Utang USD 2 Miliar ke Indonesia
Merdeka.com - World Bank atau Bank Dunia siap memberikan pinjaman uang atau utang ke Indonesia. Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rodrigo Chaves menegaskan bahwa Bank Dunia terbuka kepada Indonesia jika memerlukan bantuan.
"Kami selalu siap dalam menyediakan pinjaman, pendampingan teknis, apalagi Indonesia adalah salah satu klien penting Bank Dunia. Kami akan menantikan hal-hal apa yang bisa kami bantu dari pemerintah," kata Rodrigo usai menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/8).
Dia melihat, kebutuhan uang Indonesia saat ini masih dalam batas normal. "Kami tidak melihat bahwa (Indonesia) membutuhkan pendanaan yang sangat besar," ucapnya.
Bank Dunia bakal memberikan pinjaman sewajarnya. Mereka siap meminjamkan uang sebesar USD 2 miliar tahun depan untuk Indonesia.
"Kami tetap akan memberikan alokasi pinjaman dalam posisi sewajarnya, sekitar 2 miliar as per tahun, tidak terlalu besar lah untuk negara sebesar Indonesia," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaRencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaProgram ini diperkirakan akan memakan anggaran hingga Rp460 triliun dengan target 82,9 juta anak sekolah di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu terlebih dahulu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut, kemudian membandingkannya dengan sumber daya yang dimiliki.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya