Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bank Dunia: 40 Persen populasi Indonesia hidup dalam kemiskinan

Bank Dunia: 40 Persen populasi Indonesia hidup dalam kemiskinan lahan bermain dan kemiskinan ibu kota. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Bank Dunia menekankan pentingnya penerapan manajemen risiko di Indonesia. Alasannya, di tengah kondisi perekonomian global dan nasional yang belum stabil, perlu dilakukan pelbagai upaya menghindarkan masyarakat dari risiko krisis, sekaligus menciptakan peluang.

Acting Country Director Bank Dunia Cristobal Ridao Cano mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pelbagai macam risiko, termasuk di dalamnya risiko bencana alam.

"Indonesia menghadapi risiko-risiko, baik bencana alam maupun bencana yang disebabkan oleh manusia. Sekitar 300 bencana alam berpotensi melanda Indonesia," kata Cristobal di The Energy Building, SCBD, Jakarta, Kamis (24/4).

Cristobal menegaskan, Indonesia memiliki kecenderungan rentan terhadap gejolak ekonomi global. Oleh sebab itu, penerapan manajemen risiko yang terkait erat dengan aktivitas pembangunan nasional menjadi penting dan prioritas diterapkan di Indonesia.

Salah satunya risiko krisis bisa berasal dari penduduk miskin. "40 persen populasi di Indonesia hidup dalam kondisi miskin atau hampir miskin. Ini sangat krusial, membangun manajemen risiko terhadap pembangunan," ungkap Cristobal.

Sesungguhnya, kata Cristobal, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Mulai dari sumber daya alam dan lainnya. Potensi ini perlu dilindungi dari ancaman risiko. Salah satunya dengan cara reformasi struktural. Pemerintah perlu mendapat apresiasi lantaran telah mereformasi beberapa sektor.

"Indonesia telah membuat upaya yang signifikan. Misalnya reformasi sistem jaminan sosial dan asuransi kesehatan," tutup Cristobal.

Menyinggung soal kemiskinan, beberapa waktu lalu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana menghadiri Global Partnership for Effective Development Cooperation di Meksiko City. Dalam acara ini, diputuskan beberapa kebijakan salah satunya perhatian negara maju terhadap masyarakat miskin.

Dalam kebijakan ini, negara maju akan membantu masyarakat miskin yang tidak hanya terkonsentrasi di negara miskin. Negara berkembang juga akan mendapat bantuan karena mayoritas masyarakat miskin berada di sana.

Armida tak segan menyebut bahwa kini mayoritas masyarakat miskin ada di negara berkembang seperti di Indonesia, India, Nigeria dan lain sebagainya.

"Intinya, meskipun negara berkembang menjadi negara berpendapatan menengah, PR-nya masih banyak masalah kemiskinan. Kalau dijumlahin, jumlah orang miskin di dunia sebagian besar di middle income countries. India, nigeria, dan kita (Indonesia)," tegasnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ungkap Merdeka Finansial Bukan Sekedar Impian Bagi Perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ungkap Merdeka Finansial Bukan Sekedar Impian Bagi Perempuan

Menteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Sosok Lukman Hakim, Teman Dekat Bung Karno yang Pernah Jadi Direktur Bank Dunia

Sosok Lukman Hakim, Teman Dekat Bung Karno yang Pernah Jadi Direktur Bank Dunia

Pria kelahiran Tuban ini tercatat pernah menduduki banyak jabatan strategis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jadi Fasilitator Pertumbuhan Ekonomi, Perbankan Fokus Terapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Jadi Fasilitator Pertumbuhan Ekonomi, Perbankan Fokus Terapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Perbankan menjalankan peran sebagai fasilitator pertumbuhan dan penyetaraan ekonomi masyarakat di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Bank BPD Bali Ungkap Kesiapan Penyelenggaraan Pungutan Wisatawan Asing

Bank BPD Bali Ungkap Kesiapan Penyelenggaraan Pungutan Wisatawan Asing

BPD Bali memiliki peran strategis karena ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sebagai bank persepsi.

Baca Selengkapnya
Masa Depan Tak Ada yang Tahu, Sudahkah Menyiapkan Perlindungan Finansial yang Tepat Buat Diri Sendiri dan Keluarga?

Masa Depan Tak Ada yang Tahu, Sudahkah Menyiapkan Perlindungan Finansial yang Tepat Buat Diri Sendiri dan Keluarga?

Penting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Baca Selengkapnya