Banjir ganggu 24 pusat belanja Jabodetabek, omzet ritel anjlok
Merdeka.com - Omzet bisnis ritel di kawasan Jabodetabek diperkirakan anjlok lantaran banjir yang melanda sejak pekan lalu. Pemerintah dan pengusaha masih mendata kerugian akibat gangguan alam ini.
Data sementara yang masuk ke Kementerian Perdagangan, setidaknya 24 pusat perbelanjaan di sekitar ibu kota yang aksesnya tertutup air bah. Akibatnya pasokan barang dan pembeli menurun.
"Dari laporan yang kami terima, dalam satu minggu ini berkurang omzet (untuk ritel) 20-30 persen," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Senin (20/1).
Pemerintah meyakini biaya distribusi produk ritel di Jabodetabek meningkat. Hitungan sementara sekitar 10-20 persen. Namun, kondisi ini menurut Bayu tak mempengaruhi harga di pasaran.
"Karena pembelinya juga turun dan mereka terikat kontrak harga, maka relatif tidak ada perubahan harga," ungkapnya.
Ditemui terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi meyakini ada kerugian yang dialami pengusaha ritel Jabodetabek akibat banjir. Pihaknya masih mengumpulkan informasi dari para anggota.
"Banjir jelas merugikan kita semua. Sekarang kami masih menghitung dampak terhadap kerugian," ujarnya.
Arus barang dari dan menuju Jakarta juga belum mengalami gangguan signifikan. Bayu mengatakan mayoritas industri di ibu kota menghasilkan makanan olahan dan produk manufaktur. Banjir tahun ini juga tak sampai menutup kawasan industri berikat di Pulo Gadung seperti musibah tahun lalu.
Stok ritel yang bertumpu pada produksi di Jakarta menurutnya aman sampai musim hujan mereda akhir bulan nanti. "Untuk barang olahan di ritel, mereka sudah punya stok satu sampai tiga bulan ke depan, dan sudah ada pusat-pusat distribusi di daerah," tuturnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaSelain Pasar Induk Beras Cipinang, Pasar Johar Karawang merupakan pasar grosir produsen yang juga penting.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap menjelang Natal dan Tahun Baru, harga bahan pangan akan stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca SelengkapnyaBanjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.
Baca SelengkapnyaKondisi tersebut membuat stok beras di pasar ritel modern langka
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaPasar Rawamangun jadi tempat berburu takjil selain Benhil dengan menu-menunya yang unik.
Baca Selengkapnya