Bangun PLTP Dieng dan Patuha, Geo Dipa Tarik Utang Rp 4,2 Triliun dari ADB
Merdeka.com - PT Geo Dipa Energi (Persero) melaksanakan Groundbreaking Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit 2 Dieng dan Patuha secara simbolis di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan. Proyek ini menelan dana sebesar USD 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun pinjaman dari Asian Development Bank (ADB).
"(Dari ADB) Pendanaannya kurang lebih komitmennya USD 300 juta. Kalau project financing kan 60-40. Sisanya dari equity Geo Dipa," ujar Direktur Utama Geo Dipa Riki Firmandha Ibrahim di Jakarta, Kamis (25/4).
Groundbreaking Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Unit 2 dan PLTP Patuha Unit 2 merupakan langkah konkret Geo Dipa sebagai BUMN Panas Bumi dan Special Mission Vehicle di bawah Kementerian Keuangan.
Geo Dipa melanjutkan pembangunan PLTP unit 2, Dieng dan Patuha masing-masing sebesar 60 Megawatt (MW) yang rencananya akan selesai pembangunannya dalam tiga tahun atau sekitar 2023. "Proyek ini masih dalam misi mendukung program Pemerintah dalam penyediaan list tenaga panas bumi yang aman dan ramah lingkungan serta memberikan manfaat ekonomi kepada Indonesia," jelas Riki.
Proyek PLTP Unit 2 Dieng dan Patuha masuk dalam Fast Track Program (FTP) Tahap II 10.000 Mw bagian dari Program 35.000 Mw merupakan program pemerintah di sektor pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap pengerjaan proyek ini dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat luas. Dalam pengerjaannya, dia menegaskan, tak satu sen pun sumber dayanya dikorupsi.
"Saya berharap groundbreaking ini adalah suatu langkah awal yang baik disertai niat yang tulus, komitmen yang jujur dan komitmen yang selalu profesional menjalankan proyek dengan bersih dan profesional tanpa konflik kepentingan dan tidak satu sen pun sumber dayanya dikorupsi," ujarnya.
Kontribusi GeoDipa dalam aspek ekonomi melalui Pajak dan Penerimaan Negara bukan Pajak, saat ini kontribusi pajak dan PNBP hampir Rp 40 Miliar. Pada tahun 2023, kontribusi tersebut akan meningkat sejalan dengan kenaikan akumulasi hingga 182 persen.
Sementara itu, untuk kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak GeoDipa akan mencatatkan kenaikan sebesar 120 persen melalui Bonus Produksi dan Iuran Eksplorasi ke Kas Umum Daerah dari masing-masing Wilayah Kerja Panas bumi (WKP) GeoDipa.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu produk hasil program SDG's, yang dilaksanakan PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang.
Baca SelengkapnyaProyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri dan bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal ini merupakan upaya PLN Indonesia Power untuk turut andil dalam melestarikan Gajah Sumatra yang terancam punah.
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaIndonesia akan resmi memiliki pembangkit integrated terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaUNDP berkomitmen untuk memperdalam kolaborasi dan memperluas partisipasi dalam mencapai kemajuan di bidang energi dan pembangunan.
Baca SelengkapnyaUntuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.
Baca SelengkapnyaPDIP tak ambil pusing dengan dukungan Luhut kepada Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya