Bandara dikembangkan layaknya mal dan hotel
Merdeka.com - Semakin tingginya geliat bisnis penerbangan di dalam negeri, harus dibarengi dengan berbagai upaya pembenahan sarana dan prasarana bandara untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna moda transportasi udara yang kini semakin besar.
Pihak pengelola bandara yaitu Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II tertarik untuk mengembangkan bandara di Indonesia dengan konsep Airport City. Konsep tersebut memberi gambaran bandara tidak lagi sekadar tempat beroperasinya operator maskapai pesawat udara, naik turunnya pesawat udara, bongkar muat dan pergerakan penumpang saja.
Tapi pengembangan bandara yang dipadukan dengan pusat perbelanjaan mewah, pusat bisnis, dan pusat hiburan. Tidak hanya itu, konsep Airport City juga memadukan bandara dengan hotel dan penginapan, pengiriman barang (kargo), industri park, dan fasilitas lain layaknya sebuah kota.
Pengembangan bandara dengan konsep ini diklaim terbukti meningkatkan kontribusi ekonomi yang sangat signifikan bagi daerah sekitar dan negara yang bersangkutan secara keseluruhan. Selain itu, bisa meningkatkan customer satisfaction index (CSI), kenyamanan dan perlindungan bagi para pengguna jasa dan pemangku kepentingan pada umumnya.
Angkasa Pura I dan II menggandeng Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, untuk menggali potensi pengembangan bandara dengan konsep Airport City tersebut. Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Tommy Soetomo mengatakan pihaknya sedang melakukan transformasi dengan mengacu pada konsep Airport City yang akan dibahas dalam workshop Global Airports Indonesia 2012 ini.
“Ini akan menjadi bahan masukan dan pertimbangan yang positif bagi bandara-bandara di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I (Persero),” ungkap Tommy di acara Workshop Global Airports Indonesia 2012 di Pasific Place, Jakarta, Selasa (26/6).
Di tempat yang sama, Direktur utama PT Angkasa Pura II (Persero) Tri S. Soenoko juga mengatakan, dalam menghadapi pertumbuhan traffic dan penumpang yang sangat tinggi di Bandara Soekarno Hatta, pihaknya sedang membuat grand design Pengembangan bandara internasional tersebut.
Indonesia saat ini memiliki 17.000 pulau dan 270 juta penduduk, dengan jumlah Bandara sebanyak 233 bandara. Dari jumlah bandara tersebut, 25 bandara dikelola di bawah BUMN (13 Bandara di bawah Angkasa Pura I dan 12 Bandara Angkasa Pura II), Freeport Indonesia (1 bandara). Sisanya dikelola di bawah pengawasan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI yang tersebar di seluruh kepulauan Nusantara.
Konsep Airport City telah efektif diadopsi oleh banyak bandara terbaik di dunia, dan telah terbukti menjadi instrumen dalam peningkatan kualitas layanan terhadap pelanggan dan meningkatkan pendapatan operator bandara.
Tidak hanya itu, bandara yang dikembangkan sebagai Airport City mampu menghasilkan kontribusi ekonomi kepada para pemangku kepentingan, masyarakat sekitar dan dalam arti yang lebih luas menciptakan kesempatan kerja yang banyak, mendorong investasi, mendorong perdagangan dan kegiatan pariwisata.
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bandara IKN punya luas terminal 7.350 m2 dan luas area bandara 347 ha.
Baca SelengkapnyaSelama ini bandara internasional hanya melayani penerbangan internasional ke beberapa negara tertentu saja dan bukan merupakan penerbangan jarak jauh.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati juga menolak keras pembangunan bandara baru di Bali tersebut
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walau sering direnovasi, namun bentuknya masih dibiarkan sesuai aslinya
Baca SelengkapnyaNama bandara ini diambil dari nama Perdana Menteri Indonesia terakhir
Baca SelengkapnyaBandara ini memiliki luas hampir 300 mil persegi atau luasnya seperti Ibu Kota DKI Jakarta sebesar 255,4 mill persegi.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengajak tokoh-tokoh Bali berkumpul tanpa memandang partai, organisasi mana dan institusi untuk merumsukan pembangunan Bali ke depan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, proyek masih menunggu penyelesaian studi kelayakan yang dilaksanakan oleh perusahaan asal Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaKedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.
Baca Selengkapnya