Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bagi-bagi tanah perkebunan hanya obrolan meja presiden

Bagi-bagi tanah perkebunan hanya obrolan meja presiden

Merdeka.com - Janji pemerintah untuk membagikan tanah sekitar 8,5 juta hektar lahan terlantar sampai saat ini tidak terealisasi. Janji yang digaungkan pada saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat terpilih tiga tahun yang lalu ini berisi tentang tanah hak guna usaha yang habis serta tanah timbul.

Saat pengangkatan Hendarman Supandji sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional, Presiden SBY secara tegas memerintahkan mantan jaksa agung ini menyukseskan pendistribusian tanah atau reforma agraria dan penyelesaian sengketa-sengketa pertanahan.

Program tersebut diharapkan mampu mendorong Indonesia untuk bisa swasembada pangan dan tidak mengandalkan impor. Saat ini kontribusi ekspor produk pertanian hanya mencapai 2,55 persen dari total ekspor nasional. "Padahal secara ekonomi sektor perkebunan dan pertanian bisa mensejahterakan rakyat yang berada di area perkebunan," ujar pengamat agraria Harbrinderjit Singh Dillon saat dihubungi merdeka.com, Minggu (29/7).

Dia mengatakan dari laporan yang dia terima sudah banyak tanah yang dikuasi saat ini yang hak guna usahanya sudah habis. Hal ini harusnya dijadikan momentum oleh pemerintah untuk kembali menerapkan pola perkebunan untuk rakyat. Bukan di kembalikan pada perusahan perkebunan dengan pola kerja sama swasta pemerintah. "Pemerintah harus lebih arif dalam mengonversi lahan. Utamanya harus diprioritaskan pada rakyat," katanya.

Dia menilai apa yang dilakukan pemerintah saat ini hanya terlalu banyak diomongkan, tanpa ada implementasi."Kalau memang benar ada 8,5 juta tanah yang terlantar segera distribusikan pada rakyat. Bangun infrastrukturnya, irigasinya. Pastinya ekonomi masyarakat bisa bergerak," ujarnya.

Deputi Bidang Konsorsium Pembaharuan Agraria Iwan Nurdin mengatakan solusi yang bisa diterapkan oleh perusahaan agar masyarakat sekitar perkebunan bisa untung dan perusahaan tidak mengalami gangguan adalah mengajak masyarakat untuk bermintra secara kelompok. Caranya adalah tanah yang dipersengketakan diberikan pada masyarakat untuk dikelola secara kelompok dan perusahaan memberikan berbagai pendampingan agar hasil perkebunan bisa optimal dan sesuai dengan target."Ini solusi yang paling moderat," katanya.

Dia mengatakan berkonflik dengan masyarakat, tetap merugikan pada kas perusahaan. Perusahaan perkebunan mau tak mau harus mengeluarkan biaya tinggi untuk pengamanan baik yang diberikan pada aparat keamanan maupun membuat pam swakarsa. "Dari pada dananya buat pengamanan lebih baik mengajak masyarakat bermintra," ujarnya.

Iwan bercerita, asal mula konflik agraria adalah dari warisan kolonial Belanda yang mencaplok lahan perkebunan tanpa ganti rugi. Serta, warisan orde baru yang mencaplok lahan masyarakat dengan ganti rugi yang rendah. "Maka saat ini dengan era saat ini, masyarakat menuntut haknya di kembalikan. Tapi perusahaan BUMN tidak bisa begitu saja memberikan dengan alasan tanah tersebut aset negara," ungkapnya.

Dia mengkritik pola pemerintah SBY yang hanya menerima laporan konflik tanah dan rekomendasi satgas yang dibentuknya, semisalnya Mesuji, hanya jadi obrolan di meja. Padahal, saat ini ada sekitar 1,7 juta hektar tanah yang dikuasai koorporasi besar yang berpotensi memicu konflik. "Setiap ada konflik, presiden hanya menghimbau pada angin. Tanpa memberikan saluran ke mana masyarakat mengadu dan hasil akhirnya apa. SBY hanya bergumam," katanya.

(mdk/rin)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PR dari Jokowi untuk Presiden Selanjutnya: Selesaikan 126 Juta Sertifikat Tanah di 2025
PR dari Jokowi untuk Presiden Selanjutnya: Selesaikan 126 Juta Sertifikat Tanah di 2025

"Tahun 2025 mungkin selesai semuanya di Tanah Air. Yang nyelesaikan biar Presiden baru. Kurang sitik, kurang dikit nggih," kata Jokowi.

Baca Selengkapnya
Begini Penampakan Tanah Jatah Pensiun Presiden Jokowi, Punya Harga Gak Main-main
Begini Penampakan Tanah Jatah Pensiun Presiden Jokowi, Punya Harga Gak Main-main

Presiden Jokowi akan dapat tanah pensiun seusai masa jabatannya usai. Seperti apa penampakan calon tanah Jokowi tersebut?

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Instruksikan Bereskan 2.086 Ha Lahan Bermasalah di IKN, AHY Tak Ingin Grusa Grusu
Presiden Jokowi Instruksikan Bereskan 2.086 Ha Lahan Bermasalah di IKN, AHY Tak Ingin Grusa Grusu

AHY mengaku diperintahkan Presiden Jokowi untuk menangani persoalan lahan dengan pendekatan yang baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami
Potret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami

Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.

Baca Selengkapnya
10 Fakta Menarik tentang Negara Singapura, Presiden Pertamanya Keturunan Indonesia
10 Fakta Menarik tentang Negara Singapura, Presiden Pertamanya Keturunan Indonesia

Fakta menarik tentang negara Singapura ini seru untuk disimak.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Mencoblos di TPS 10 Gambir
Presiden Jokowi Mencoblos di TPS 10 Gambir

Hamdy menyebut TPS 10 Gambir akan dibuka pukul 07.00-13.00 WIB.

Baca Selengkapnya