Awasi pembangunan 35.000 MW, PLN bentuk direktorat baru
Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah merombak struktur organisasi perusahaan. Hal ini merupakan upaya mendorong pembangunan pembangkit listrik 35.000 Megawatt (MW),
Direktur Keuangan PLN Sarwono menjelaskan PLN membentuk tujuh direktorat baru yaitu direktorat regional. Direktorat tersebut bakal bertanggung jawab terkait pembangunan pembangkit listrik dari Sabang hingga Merauke.
"Sekarang kami memiliki tujuh direktur regional yang bertanggungjawab terhadap pengembangan infrastruktur listrik di berbagai wilayah dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia," ujar Sarwono di kantornya, Jakarta, Rabu (20/1).
Sarwono mengatakan perubahan ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Apalagi, kata dia, direktorat ini tak membuat rumit birokrasi. Lantaran, tujuh direktorat hanya konsentrasi pada tiap-tiap regional di wilayah masing-masing.
"Dulu sebelum ada direktur regional, misalnya di Papua dia butuh listrik, dia melapor ke PLN setempat, nanti diteruskan ke Direktur Investasi, lalu ke GM, lalu ke Pengadaan. Harus lewat beberapa direktur. Dengan adanya direktur regional, semuanya satu pintu end to end. Jadi kalau di Papua butuh listrik, dari mulai pengajuan, sampai pemasangan, sampai pengaduan pemadaman, semuanya cukup ketemu satu orang. Lebih efisien secara kinerja," kata dia.
Selain itu, PLN juga meminta kontraktor pelaksana wajib mendorong pembangunan pembangkit guna mensukseskan program 35.000 MW. Dari PPA yang sudah disepakati, PLN meminta untuk segera dilakukan pembangunan fisik. Dengan adanya kewajiban dana investasi bisa disalurkan pada pekerjaan fisik tanpa perlunya persetujuan pendanaan.
"Tapi dengan komunikasi dengan kontraktor saya bilang. Dalam tender kan setiap kontraktor harus memiliki dana internal sebesar 30 persen dari nilai kontrak. Nah saya katakan, dana itu saja dipakai untuk melakukan pembangunan sambil jalan. Jadi tidak perlu tunggu financial close baru pekerjaan dilakukan," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri dan bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaRealisasi pembangunan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 1.035 unit.
Baca SelengkapnyaJelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaTagihan itu muncul usai meteran listrik dirumahnya harus diganti dengan yang baru.
Baca SelengkapnyaHal itu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan nasional.
Baca Selengkapnya