Awal Pekan, IHSG Diproyeksi Bergerak ke Zona Hijau
Merdeka.com - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwe memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat di awal pekan. Di pasar saham hari ini, pihaknya memproyeksi indeks akan diperdagangkan dalam kisaran support dan resistance di level 6.090-6.200.
"Pekan ini pelaku pasar masih akan mencerna perkembangan perang dagang Amerika Serikat (AS)-China. Optimisme muncul terkait solusi perang dagang menyusul pernyataan Penasihat ekonomi Pemerintah AS Larry Kudlow, Washington dan Beijing sudah mendekati perjanjian perdagangan," tuturnya di Jakarta, Senin (18/11).
Selain itu, pasar juga akan memperhatikan penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump, dengan audiensi televisi pertama yang menghubungkanya secara langsung dengan upaya untuk menekan Ukraina agar mengumumkan penyelidikan terhadap saingan politik domestiknya.
"Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan Trump telah mengakui suap dalam skandal Ukraina dan menuduhnya melakukan pelanggaran yang bisa berujung pada pemakzulan di bawah Konstitusi AS. Tentu rencana pemakzulan Trump akan menjadi sentimen negative bagi pasar, karena akan menimbulkan ketidakpastian di AS," ujarnya.
Dari sisi moneter, harapan penurunan suku bunga acuan di akhir tahun menurutnya juga telah memudar setelah Chairman Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengindikasikan kemungkinan penghentian penurunan suku bunga AS dalam kesaksian selama dua hari di hadapan Kongres AS.
"Jerome Powell kembali menegaskan bahwa gambaran pertumbuhan ekonomi AS terlihat berkelanjutan, sehingga jalur penurunan suku bunga tidak akan berubah selama ekonomi terus bertumbuh," kata dia.
IHSG Menguat
Selain dari segi fundamental di atas, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Gustama menyebut IHSG berpeluang menguat secara teknikal.
Kemungkinan, IHSG berpotensi menghijau dalam kisaran support 6.086 dan resistance di level 6.117.
Hari ini sejumlah analis kompak merekomendasikan investor untuk membeli saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaPredisen Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis agar harga jagung ditingkat petani lebih stabil.
Baca SelengkapnyaSalah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaIkappi mendorong distribusi masif kepada wilayah dengan kebutuhan bawang merah cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaAgung belum mau membocorkan berapa target pemasukan investasi ke IKN yang dipatok pada 2024 ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnya