Aturan DJP bisa intip kartu kredit buat omzet perusahaan MLM menurun
Merdeka.com - Ketua Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Djoko Hartanto Komara memperkirakan omzet perusahaan penjualan langsung atau Multi Level Marketing (MLM) di 2015-2016 menurun dari 2014 yang mencapai Rp 12 triliun. Hal ini dikarenakan adanya pelemahan ekonomi global yang sempat melanda berbagai negara di dunia.
Selain itu, kebijakan pemerintah mengenai pengawasan kartu kredit juga memberikan dampak negatif dari pertumbuhan penjualan langsung. Sebab, kebanyakan dari konsumen penjualan langsung adalah pemakai kartu kredit.
Dengan adanya kebijakan ini, maka banyak konsumen yang menahan pembelian lantaran takut transaksinya diintip oleh Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak).
"Di APLI ada 85 anggota aktif perusahaan penjualan langsung. Tahun 2014 omzet kita disekitaran Rp 12 triliun. Tapi di 2016 ini diperkirakan menurun karena kebijakan kartu kredit itu. Bahkan saya memperkirakan omzetnya tidak sampai dua digit," kata Djoko di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (3/6).
Biasanya, pertumbuhan keuangan perusahaan penjualan langsung sudah mulai tumbuh di kuartal II. Namun, dengan adanya penurunan ini maka APLI akan mengupayakan berbagai cara agar pertumbuhan penjualan langsung bisa kembali membaik.
Seperti pelatihan pekerja penjualan langsung dan promosi dari produk-produk yang dijual guna meningkatkan penghasilan. "Kita harapkan 2016 ini pertumbuhannya baik. Harapan kita lebih naik dari tahun sebelumnya, tapi kalau untuk mencapai dua digit saya masih pesimis," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam ayat 2, OJK mengatur PUJK agar tidak menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan konsumen.
Baca SelengkapnyaGanjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaNilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, pembelian elpiji tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata sebelumnya dengan membawa KTP.
Baca SelengkapnyaJumlah pengaduan konsumen terkait sektor jasa keuangan yang diterima YLKI mencapai 38,20 persen pada 2023.
Baca Selengkapnya