Astra Agro Lestari Siapkan Belanja Modal 2021 Rp 1 Triliun
Merdeka.com - PT Astra Agro Lestari Tbk berencana mengalokasikan belanja modal (capex) 2021 sebesar Rp 1 triliun. Dana tersebut diperoleh dari keuangan internal, yang akan digunakan untuk perawatan tanaman sawit muda.
"Kalau untuk capex karena situasi pandemi kami tidak muluk-muluk. Kami punya skenario buruk adalah Rp 1 triliun, yang terbesar tentu untuk perawatan tanaman muda dan replanting itu tahun ini kita rencanakan," kata Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk Santosa, dalam Talk to The CEO 2021, Rabu (10/2).
Tapi jika kondisi sudah membaik, dalam arti pandemi covid-19 sudah berakhir, maka Astra Agro akan merevisi alokasi Capex tersebut menjadi Rp 1,5 triliun. Namun, untuk sekarang pihaknya menetapkan Capex Rp 1 triliun saja.
"Kita pakai model skenario sekarang, tidak bisa lagi dengan fluktuasi maupun situasi yang ada saat ini. Kalau seluruh aktivitas yang kita sudah rencanakan bisa jalan mungkin bisa sampai Rp 1,5 triliun dengan berbagai asumsi nya di sana," jelasnya.
Dia merinci, dari alokasi Capex Rp 1 triliun itu, sebanyak Rp 700 miliar akan digunakan untuk perawatan tanaman yang belum menghasilkan dan replanting program yang setiap tahun dicanangkan sebanyak 5.000-6.000 hektar.
"Dan total dari tanaman belum menghasilkan di Astra Agro itu kira-kira sekitar 22.000 hektar. Jadi stabil anggaran untuk 20.000-22.000 hektar itu perlu Rp 700 miliar, sisanya itu untuk perawatan rutin," ujarnya.
Selanjutnya
Dia menegaskan, Astra Agro saat ini hanya melakukan perawatan rutin. Lantaran perusahaan sengaja membatasi kontraktor yang masuk ke dalam kebun. Adapun perawatan rutin dibutuhkan sekitar Rp 300-400 miliar untuk perawatan jembatan, jalan, perumahan karyawan, dan perawatan-perawatan di pabrik maupun alat-alat kerja.
"Nah kalau kondisi pandemi berakhir tidak tahu kapan, sisanya biasanya untuk pengembangan. Apakah menambah kapasitas, dulu juga pernah memikirkan untuk membuat pemrosesan FAME (Fatty Acid Methyl Ester), untuk suplai biodiesel," kata Santosa.
Tapi sementara ini Astra Agro menahan dulu untuk tidak mengolah sawit menjadi FAME, hingga kondisi kembali pulih. Karena pihaknya saat ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan perusahaan dan kebun.
"Kita mau tidak ada aktivitas di mana orang luar masuk ke dalam kebun. Karena nanti itu mengganggu kesehatan dan keselamatan karyawan karena ada paparan virus. Jadi itu yang bisa dikatakan kalau sumber dananya," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
6,8 Juta Kendaraan Diprediksi Lewati Tol Kelolaan Astra Infra saat Mudik Lebaran 2024
Adapun sebaran kendaraannya antara lain Tanggerang-Merak diprediksi sebanyak 3,5 juta kendaraan atau naik 3,6 persen.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari Desa Ngijo Karanganyar, Bisa Buka Lapangan Kerja dan Ciptakan Investasi USD 10 Juta
Insentif fiskal tujuannya untuk mendorong penyerapan tenaga kerja
Baca SelengkapnyaBI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024
BI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaPemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnya