Asosiasi tembakau klaim industri rokok Indonesia tahan banting
Merdeka.com - World Health Organzation (WHO) tengah berupaya mengendalikan peredaran tembakau di dunia. Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di bidang kesehatan tersebut menilai tiap individu mempunyai hak akan sehat setinggi-tingginya.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo mengungkapkan pengendalian tersebut sudah ditelurkan sejak 10 tahun lalu atau yang dikenal dengan Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).
"FCTC itu inisiatif Amerika melalui tangan WHO untuk bagaimana mengendalikan tembakau," ujar Budidoyo saat berbincang dengan merdeka.com, Makassar, Kamis (26/3).
Meski demikian, Budidoyo mengungkapkan pengendalian tersebut tidak serta merta ikut menurunkan jumlah produksi tembakau. Malah, dia menilai industri tembakau merupakan salah satu sektor yang pertumbuhannya stabil saat sektor lain menurun.
"Sebetulnya kalau dari sisi produktifitas kita tidak pernah menurun. Ketika sektor lain terjadi goncangan atau kolaps, sektor ini justru berkembang," jelasnya.
Bahkan, lanjut Budidoyo, krisis ekonomi 1998 tak meninggalkan dampak berarti di industri tembakau. "Ketika krisis 1998 kita ini baru produksi 120 miliar batang sekarang sudah mendekati 350 miliar batang," tuturnya.
Sayangnya, Budidoyo melihat seiring berjalannya waktu, kebijakan FCTC kini sudah mengarah untuk mematikan industri tembakau. Akan tetapi, dia memastikan industri ini tidak akan mati begitu saja.
"Kalau 10 tahun lalu itu yang disasar FCTC pabriknya atau industri dengan berbagai macam regulasi. Kalau itu pengaruhnya juga tidak signifikan," ungkapnya.
"Terus sekarang mulai on farm. Di petaninya. Petani disuruh menanam komoditi selain tembakau," tambahnya.
Budidoyo menambahkan Indonesia akan mengalami kerugian dengan adanya regulasi FCTC ini. Pasalnya, lahan tembakau di dalam negeri sangatlah luas. "Sayang kalau tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnya"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaASRIM mencatat, tingkat penjualan secara umum mengalami pertumbuhan sebesar 3,1 persen dari 2022 hingga 2023 secara year on year.
Baca SelengkapnyaPerubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaPenerapan pasal tembakau pada RPP Kesehatan akan menyebabkan penurunan penerimaan perpajakan hingga Rp52,08 triliun.
Baca Selengkapnya