Angkasa Pura I bidik 60 persen pendapatan dari non aeronautika
Merdeka.com - Sepanjang tahun lalu, Angkasa Pura I menderita kerugian besar lantaran 6 bandara yang dikelolanya mengalami penurunan pendapatan.
Enam bandara itu yakni Bandara Selaparang, Mataram merugi Rp 49 miliar, Bandara El Tari, Kupang merugi 7 miliar, Bandara Frans Kaisiepo di Biak merugi Rp 23 miliar, Bandara Adi Sumarmo di Surakarta merugi Rp 22 miliar, Bandara Pattimura di Ambon merugi Rp 22 miliar serta Bandara Sam Ratulangi di Manado merugi Rp 3,8 miliar.
Tidak ingin merugi lagi, Angkasa Pura I berencana menggenjot pendapatan dengan mengembangkan bisnis non aeronautika.
"Potensi pendapatan non aeronautika dari pengembangan bandara tersebut ditargetkan akan mampu mencapai 60 persen pada tahun 2020," ujar Presiden Direktur PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo di hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (27/5).
Tommy menuturkan, pihaknya tak ingin hanya mengandalkan pendapatan tradisonal yang bersumber dari tarif atau biaya yang dibebankan ke penumpang atau passenger charge. Untuk itu, perusahaan pelat merah ini bakal mengembangkan beberapa fasilitas antara lain. Mulai dari DutyFree, food and baverage, retail, dan service.
Untuk memaksimalkan pendapatan, Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur akan segera dioperasikan lebih maksimal. Sementara untuk bandara Juanda, diharapkan bisa melayani penerbangan yang luas.
"Kita ingin akhir tahun mengoperasikan Balikpapan, sedangkan Juanda 10 November kita berharap bisa dioperasikan untuk penerbangan internasional," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkadang, maskapai menawarkan diskon hingga 50 persen dari jumlah yang akan Anda bayarkan pada saat keberangkatan.
Baca SelengkapnyaJika penumpang membawa barang bawaan/bagasi melebihi ketentuan tersebut maka akan dikenakan denda.
Baca SelengkapnyaMaskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaJika lebih, akan dikenakan biaya tambahan sesuai dengan kelas kereta api yang dinaiki.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaPeluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.
Baca Selengkapnya