Anggaran Fokus Tangani Virus Corona, Pemerintah Pangkas Proyek Infrastruktur di 2020
Merdeka.com - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, menyebut seluruh anggaran proyek pengerjaan infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah saat ini akan ditunda sementara waktu. Sebab, fokus anggaran pemerintah sejauh ini adalah untuk menangani kasus corona atau Covid-19.
"Untuk infrastruktur itu yang akan dilakukan tentunya dampaknya, bukan hanya infrastruktur, tapi kegiatan yang selama ini bisa berjalan normal akan mengalami slowdown atau cancel atau dikurangi di 2020 ini," kata Askolani, dalam video conference di Jakarta, Rabu (8/4).
Askolani mengatakan pemerintah saat ini tengah fokus menyikapi dampak daripada penyebaran virus corona. Setidaknya ada tiga yang menjadi perhatian pemerintah yakni bidang kesehatan, perlindungan sosial masyarakat, dan perlindungan dunia usaha dan industri.
Proyek Non-Prioritas 2020 Dijadikan Tahun Jamak
Dengan beberapa fokus ini secara otomatis akan berdampak kepada beberapa proyek-proyek pengerjaan yang dilakukan pemerintah. Mengingat pemerintah sudah melakukan langkah-langkah penghematan untuk kegiatan-kegiatan yang memang tidak akan dilakukan di tahun ini.
"Jadi kegiatan-kegiatan yang tidak mendesak ditunda pelaksanaannya even Menkeu mengarahkan proyek-proyek yang tidak prioritas yang bisa ditunda, jadi pelaksanaannya tidak harus setahun. Tapi bisa jadi beberapa tahun (multiyears)," tandas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur pendukung energi bersih di lapangan terhambat.
Baca SelengkapnyaCharta Politika menilai kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tergolong baik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaAnas menyebut sembilan layanan prioritas akan jadi fondasi utama.
Baca Selengkapnya