Ambil alih Blok Mahakam dari Total ke Pertamina masih terkendala
Merdeka.com - Proses transisi alih kelola Blok Mahakam dari Total E&P Indonesie kepada PT Pertamina (Persero) di akhir tahun depan masih terkendala payung hukum terkait Peraturan Tata Kelola Blok Mahakam dari SKK Migas. Apabila permasalahan ini belum terselesaikan, berpotensi mengancam target produksi siap jual (lifting) migas secara nasional.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya diminta untuk dapat menyelesaikan penyumbat proses tersebut dalam satu hingga dua pekan ke depan
"Pak Menko (Luhut Binsar Panjaitan) menekankan agar seluruh pending matters bisa diselesaikan 1-2 minggu ini. Contohnya mengenai payung hukum," ujar Dwi di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (23/8).
Dwi menuturkan, mulai tahun depan Pertamina sudah harus memasukkan investasi agar tidak terjadi penurunan produksi secara signifikan. Pertamina tidak mempermasalahkan jika Total E&P Indonesie tidak ikut bergabung mengelola blok migas di Kalimantan Timur ini.
"Padahal kita belum alih kelola tapi kita sudah harus investasi. Tentu perlu ada payung hukum dan itu diharapkan segera selesai," imbuh dia.
Selain itu, sambung mantan Bos Semen Indonesia ini, Pertamina juga berharap agar dapat diikutsertakan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (Work Program and Budget/WP&B) untuk Blok Mahakam. Dengan demikian, Pertamina bisa mengetahui apa saja yang perlu diinvestasikan pada 2017.
"Mengenai pengajuan WP&B untuk POD 2017 itu agar bisa segera dimasukkan. Terus ada beberapa dari Total mengenai gimana komitmen Total. Nah diharapkan bisa selesai dalam 1-2 minggu," tandasnya.
Sebagai informasi, hari ini Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memanggil beberapa petinggi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) guna membahas isu terkini di sektor energi. Terdapat beberapa topik yang dibahas, di antaranya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 tahun 2010 tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Migas, serta terkait Blok Mahakam.
Hadir dalam pertemuan ini Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I GN Wiratmaja Puja, Senior Vice President, Vice President Finance HR and Communication Total E&P Indonesie Anindya Novianto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto dan beberapa perwakilan dari Indonesia Petroleum Association (IPA).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina Butuh Waktu 1 Tahun untuk Verifikasi Total Konsumen Berhak Beli LPG 3 Kg
Proses pembatasan transaksi LPG 3 kg masih terus disempurnakan.
Baca SelengkapnyaBUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan
Sejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menang Lelang, Pertamina dan Mitra Resmi Kelola Blok SK510 di Malaysia
Memperluas wilayah kerja melalui blok eksplorasi baru, baik domestik maupun internasional, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya energi fosil.
Baca SelengkapnyaRekor Baru, Pertamina Borong 34 Proper Emas dari KLHK
Pertamina dengan subholding dan anak usahanya berhasil memboyong 34 penghargaan Proper Emas.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pertamina, Kepala BPH Migas Apresiasi Keamanan Pasokan Energi
Untuk mengawasi pasokan energi dan memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina melakukan monitoring secara terintegrasi
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali
Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.
Baca SelengkapnyaHeboh Pertalite Tercampur Air, Begini Penjelasan Pertamina
Bensin berasal dari satu SPBU di Kota Bekasi diduga tercampur air dan mengakibatkan kendaraan menjadi mogok.
Baca Selengkapnya