Alat Pelindung Diri Produksi UMKM Laku Keras di Pasaran
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mencatat bahwa pemesanan produk UMKM yang memproduksi alat pencegahan penularan COvid-19 meningkat tajam. Dia mencatat, total nilai transaksi yang telah dibukukan terkait program Karya Nusantara mencapai Rp127 juta. Rincian produk yang dipesan yaitu masker 10.276 pcs, Hazmat Caverall 962 pcs, dan cover shoes 25 pcs, yang melibatkan kurang lebih 100 UKM yang sudah terkurasi.
"UMKM tetap mampu meningkatkan pemasukannya disaat seperti ini dengan memberikan dampak multiplier, salah satunya yakni dengan memanfaatkan peluang dan berkontribusi dalam menghadapi Covid-19 antara lain UMKM yang memproduksi masker dan Alat Pelindung Diri (APD)," kata Teten dalam Webinar Series: Platform Digital X UMKM Atasi Kelangkaan APD, Selasa (5/5).
Teten menyebut bahwa pihaknya telah melakukan kerja sama dengan PT Daruma Adira Pratama terkait quality control, dan akses pemasaran baik offline maupun online produk APD yang diproduksi oleh KUKM, melalui program Karya Nusantara dan menjalin masker non medis sebagai offtaker Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Langkah ini diambil Teten karena dia melihat permintaan alat kesehatan seperti APD merupakan peluang bisnis bagi UMKM dan koperasi.
"Yang kita tahu semua terdampak banyak UMKM dan koperasi melalui kesulitan pembiayaan dan penghasilan menurun. Sekarang kita ajak pelaku UMKM ini untuk banting setir dengan memberikan pelatihan-pelatihan secara online untuk memproduksi APD," ujarnya.
100 UMKM Banting Setir Produksi APD
Saat ini, tercatat sudah ada 100 UMKM yang dikurasi, dan saat ini masih menunggu 300 UMKM untuk dikurasi guna memproduksi APD yang ikut menyebar di seluruh daerah.
Selain itu, pihaknya juga mencoba menghubungkan UMKM ini bagaimana mereka mendapatkan bahan baku, dan bagaimana mempertemukan dengan pembeli. Oleh karena itu pihaknya bekerja sama dengan PT Daruma untuk melakukan kurasi dan mengontrol untuk menghubungkan dengan market.
"Saat ini saya kira sudah cukup bagus terhadap permintaan APD dari yang sudah kurasi. Sebenarnya masih banyak permintaan tapi kapasitas kita masih terbatas, saya kira ini peluang besar dan UMKM lebih fokus prioritas masker non medis, saya kira penggunaan masker sangat diperlukan dan disarankan digunakan bagi mereka yang sehat untuk mengurangi penularan," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaSaat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKasus perdagangan orang terus muncul dari tahun ke tahun
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaBayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca Selengkapnya